Selasa, 18 Mei 2010

PEMILUKADA MEDAN: DUA CALON KE PUTARAN KEDUA


Medan - KPU Medan, Senin (17/5), secara resmi menetapkan pasangan Rahudman Harahap-Dzulmi Eldin dan Sofyan Tan-Nelly Armayanti lolos ke putaran kedua pemilihan wali kota dan wakil wali kota Medan. Pemungutan suara putaran kedua dijadwalkan 16 Juni.

Dari hasil rekapitulasi penghitungan suara tingkat Komisi Pemilihan Umum Medan, pasangan Rahudman-Eldin meraih 150.671 suara atau 22,20 persen dari total suara sah, sementara pasangan Sofyan-Nelly meraup 140.676 suara atau 20,72 persen. Total suara sah pada putaran pertama ini 678.804 suara, sementara total suara tidak sah 21.187 suara. Dengan demikian, total pemilih yang menggunakan haknya hanya 699.991 orang atau 35,66 persen dari daftar pemilih tetap (DPT) Pilkada Medan sebanyak 1.961.155 orang.

Tidak adanya pasangan calon yang meraih suara 30 persen atau lebih dari total suara sah sehingga Pilkada Medan harus digelar dua putaran. Ketua KPU Medan Evi Novida Ginting mengatakan, pemungutan suara putaran kedua pada 16 Juni nanti masih belum pasti digelar mengingat pada hari yang sama dilakukan ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SMPTN). ”Kami harus memastikan dulu ke USU (Universitas Sumatera Utara) apakah tanggal 16 Juni tersebut memang SMPTN. Secepatnya kami akan menggelar rapat pleno untuk menentukan tanggal pemungutan suara terkait dengan hal ini,” ujar Evi.

Rekapitulasi suara tingkat KPU Medan sempat berlangsung tegang. Terjadi insiden antara wakil tim pasangan Ajib Shah- Binsar Situmorang, Yance Aswin dan Evi. Awalnya Yance protes saat dibacakan perubahan hasil rekapitulasi di Kecamatan Medan Denai yang dinilainya tak mengikutkan saksi pasangan Ajib-Binsar. Namun, PPK Kecamatan Medan Denai mengatakan sebaliknya bahwa ada saksi pasangan Ajib-Binsar yang datang. Sempat terjadi keributan yang membuat Yance diusir keluar ruangan.

Meski mengundang semua pasangan calon, proses rekapitulasi hanya dihadiri beberapa pasangan, seperti Rahudman-Eldin, Sofyan-Nelly, Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting, Binsar, dan Bahdin Nur Tanjung-Kasim Siyo. Seusai rekapitulasi, Rahudman berharap pada putaran kedua nanti partisipasi politik warga Medan meningkat. ”Kami tidak ingin pilkada ini cacat hukum. Soal koalisi, itu kan komitmen yang harus kami bicarakan nantinya,” kata Rahudman.

Anggota KPU Medan Divisi Hukum dan Humas, Pandapotan Tamba, mengakui, tingkat partisipasi politik warga Medan dalam pilkada ini sangat rendah. ”Bila dibandingkan dengan pemilu legislatif dan pemilu presiden, memang pilkada kali ini partisipasinya sangat rendah. Ini akan jadi bahan evaluasi mempersiapkan putaran kedua,” katanya. (BIL)