Minggu, 14 Februari 2010

Banjir Ancam Wilayah Jakarta Satu Tewas dan Ratusan Rumah di Bogor Rusak


Jakarta - Banjir bandang menyapu kawasan Bogor, Jumat (12/2). Satu orang tewas, 331 rumah terendam, dan lebih dari 400 orang mengungsi. Jakarta dalam kondisi siaga satu dan bakal menerima banjir, Sabtu (13/2) pagi.

Siaga satu adalah kondisi kewaspadaan paling tinggi dan Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana disiapkan.

Koordinator Lapangan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Budi Aksomo mengatakan, setelah dua jam hujan deras mengguyur pada pukul 16.00-18.00, banjir bandang terjadi di aliran sungai-sungai yang berhulu di Puncak. Sungai-sungai itu bermuara di Ciliwung. Banjir bandang menerjang empat kecamatan, yaitu Cisarua, Mega Mendung, Babakan Madang, dan Citereup.

”Yuyuk (27), warga Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, hanyut terbawa banjir dan ditemukan tewas. Dua orang lainnya luka-luka di sekujur tubuh dan sekarang telah dibawa ke RS Gunawan di Cisarua,” kata Budi, Jumat.

Jumat, pukul 22.00, Budi memimpin langsung penyediaan posko pengungsian di Cisarua dan mulai dioperasikannya dapur umum. Sedikitnya terdapat 205 pengungsi di kecamatan ini.

Budi mendapat laporan bahwa 50 rumah masih terendam di Desa Leuwinutug, Citereup, 159 rumah terendam di Desa Karang Tengah, Babakan Madang, dan 40 rumah lainnya terendam di Mega Mendung. Di setiap lokasi sudah didirikan posko pengungsian dan dapur umum.

Di ketiga kecamatan itu, tambah Budi, banjir bandang telah terjadi kedua kalinya selama tiga hari terakhir. Kejadian pada Jumat malam lebih masif dibandingkan dengan sebelumnya.

Anggota Staf Humas Pemerintah Kota Bogor, Ian Sofyan, menambahkan, di kawasan kota, banjir bandang terjadi di Kelurahan Katulampa dan Baranangsiang di Bogor Timur, Kelurahan Banjarjati di Bogor Utara, dan Babakan Pasar di Bogor Tengah. Banjir bandang di kawasan kota ini akibat luapan air Sungai Ciliwung, kelanjutan dari banjir bandang di kawasan kabupaten.

Selain merusak rumah warga, satu warung bahan kebutuhan pokok dikabarkan hanyut terbawa arus, peternakan ayam beserta 1.000 ekor ayam di dalamnya hilang, dan pasar sayuran di Jambu Dua juga terendam sepinggang.

”Diperkirakan sampai Sabtu ini pasar akan lumpuh,” kata Ian.

Iwan Lesamana, warga Sukamulya, Kota Bogor, menuturkan, air Sungai Ciliwung tiba-tiba naik sangat cepat. ”Warga tidak sempat menyelamatkan perabotan rumahnya,” kata Iwan.

Lalu lintas di Kota Bogor pun macet, terutama di seputar Kebun Raya Bogor. Di sekitar kebun raya, ketinggian air sampai menyentuh jembatan di Jalan Jalak Harupat, Sempur. Warga di Sempur pun mengungsi.

”Memang air belum sampai menyentuh rumah-rumah warga, tetapi warga mengungsi untuk berjaga-jaga. Lingkungan pun gelap karena listrik dipadamkan,” kata Iyan, warga setempat.

Baik Budi maupun Ian mengatakan, banjir bandang besar seperti ini pernah terjadi pada 2007. Peristiwa itu mengawali bencana banjir parah di Jakarta.

Siaga satu

Banjir bandang di kawasan Bogor dipastikan berimbas lagi ke Jakarta. Kondisi Bogor yang masih hujan deras sampai Jumat malam membuat volume air di Sungai Ciliwung terus bertambah. Sabtu dini hari sekitar pukul 03.00, delapan kelurahan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur diperkirakan dilanda banjir. Kedelapan kelurahan itu adalah Rawajati, Kalibata, Pengadegan, Kebonbaru, Bidaracina, Kampung Melayu, Bukitduri, dan Jatipinggir.

Kepala Bidang Informasi Publik DKI Jakarta Cucu Ahmad Kurnia, Jumat malam, mengatakan, ketinggian normal air di Pintu Air Katulampa, Bogor, adalah 50 sentimeter, tetapi saat ini sudah mencapai 250 sentimeter. ”Seluruh wilayah di daerah aliran Sungai Ciliwung dalam kondisi siaga satu,” katanya.

Pernyataan itu didukung pantauan di Pos Pemantauan Air Depok. Pemantauan di Depok, sampai pukul 21.45 semalam, ketinggian air Ciliwung mencapai 360 sentimeter atau siaga satu. Dalam waktu 4-5 jam, luapan Ciliwung akan menggenangi wilayah Jakarta.

Kondisi serupa terpantau di Kali Bekasi. Petugas pemantau di Bendung Bekasi menyatakan, Kali Cileungsi, salah satu hulu Kali Bekasi, dalam status siaga satu. Ketinggian air Kali Cileungsi sudah naik menjadi 600 sentimeter, sementara normalnya hanya 50 sentimeter.

Jumain, petugas di Bendung Bekasi, menyatakan, Kali Cileungsi dinyatakan dalam kondisi siaga satu mulai pukul 19.30. Adapun Kali Cikeas masih dalam kondisi normal. Kedua sungai itu membentuk Kali Bekasi yang juga berhulu di wilayah Bogor.

Beberapa kawasan perumahan di Bekasi yang berpotensi menerima luapan Kali Bekasi, antara lain, adalah Kemang Ifi, Pondok Gede Permai, Villa Jatirasa, dan Vila Nusa Indah.

Diminta mengungsi

Terkait banjir yang sudah di depan mata, Pemerintah Provinsi DKI dan Pemerintah Kota Bekasi meminta warga yang tinggal di dekat sungai segera mengungsi ke kawasan yang lebih tinggi. Warga sudah diberi tahu untuk mengungsi melalui pengeras suara masjid.

Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana DKI Jakarta sudah menyiapkan 10 perahu karet di delapan kelurahan rawan banjir. Peralatan untuk tim pertolongan, berupa tali, pelampung, dan lampu senter, juga sudah disiapkan. ”Semua peralatan itu sudah tersedia di kelurahan masing-masing dan dapat langsung dipakai jika ada kondisi darurat,” tutur Agus, petugas Crisis Center DKI.

Jumlah warga yang akan diungsikan adalah 100 orang sampai 500 orang di setiap kelurahan. Warga yang akan diungsikan hanya yang tinggal di dekat sungai, bukan semua warga di kedelapan kelurahan itu.

Posko pengungsian dan dapur umum terdapat di RS Hermina dan SD Santa Maria, Jatinegara, Jakarta Timur, serta di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Di Kota Bekasi, kesiagaan terlihat di tingkat kecamatan dan kelurahan./kp