Rabu, 17 Februari 2010

Perambahan Marak Lagi: Habitat Orangutan di Pakpak Bharat Terancam


Sidikalang - Habitat orangutan di Suaka Marga Satwa Seranggas di Kabupaten Pakpak Bharat terancam perambahan. Dalam tiga bulan terakhir, penebangan liar di suaka marga satwa tersebut hampir mencapai 22 hektar. Penebangan liar di kawasan itu telah mengakibatkan garis koridor tempat orangutan berinteraksi terputus.

Bahkan, temuan tim Pusaka Indonesia, lembaga swadaya masyarakat yang ikut bergerak dalam upaya konservasi di Pakpak Bharat, menunjukkan, di antara gelondongan kayu hasil tebangan liar yang berada di Suaka Marga Satwa Seranggas terdapat banyak sarang orangutan. Beberapa waktu lalu, aparat Kepolisian Daerah Sumatera Utara memang menangkap tersangka pembalakan liar di kawasan ini. Namun, hingga kini kayu-kayu gelondongan hasil aktivitas ilegal tersebut masih dibiarkan berada di lokasi.

Tim Investigasi Pusaka Indonesia menemukan lebih dari 50 kubik kayu bulat yang sangat berkualitas. Di antaranya adalah kayu jenis meranti, damar, dan kapur yang menjadi sitaan Polda Sumut sebagai bukti perambahan dan masih dibiarkan begitu saja tanpa penjagaan.

”Tidak jauh dari tumpukan kayu bulat tersebut banyak ditemukan sarang orangutan pada beberapa pohon yang luput dari target penebangan karena belum memenuhi standar diameter tebang. Ini merupakan bukti bahwa daerah tersebut merupakan kawasan habitat orangutan berinteraksi dan mencari pakan,” ujar Koordinator Tim Investigasi Pusaka Indonesia Rulyanto di Sidikalang, Selasa (16/2).

Rulyanto tidak dapat memastikan berapa banyak orangutan yang menjadikan Suaka Marga Satwa Seranggas sebagai habitatnya. ”Tetapi, dari penelitian sebelumnya, orangutan yang berada di Kabupaten Pakpak Bharat sekitar 150 ekor, terutama di kawasan hutan Register 66 Batu Ardan, tak jauh dari Seranggas,” katanya.

Menurut Rulyanto, kecepatan para pelaku perambahan membabat hutan di Suaka Marga Satwa Seranggas juga mengkhawatirkan. ”Jika dalam tiga bulan saja sudah 22 hektar kawasan konservasi yang ditebang, tidak hanya orangutan yang terancam, tetapi satwa liar lain yang menjadikan Seranggas sebagai habitatnya juga ikut terancam,” ujarnya.

Selain orangutan, satwa lain yang menjadikan Seranggas sebagai habitat adalah harimau sumatera, beruang madu, kambing gunung, dan siamang. Pohon yang ada antara lain jelutung, kruing, meranti batu, meranti putih, damar laut, dan kapur.

Ketua Forum Kader Konservasi Kabupaten Pakpak Bharat Sanaun Angkat meminta Polda Sumut mengusut tuntas pembalakan di Suaka Marga Satwa Seranggas ini. ”Kami mau jangan hanya pekerja kelas bawah yang diusut, tetapi juga pemain di belakang layar yang memiliki modal untuk melakukan perambahan kawasan konservasi. Mereka ini kadang sangat sulit tersentuh hukum,” katanya. (BIL/kps)