Kamis, 18 Februari 2010

Ruang Operasi Dibenahi, Polisi Telah Memeriksa 10 Petugas RS Pirngadi


Medan - Hingga Rabu (17/2), ruang operasi di lantai empat RS Pirngadi belum difungsikan kembali menyusul padamnya aliran listrik di rumah sakit selama empat jam Senin pekan lalu. Puluhan pasien yang akan dioperasi di RS Pirngadi telah dirujuk ke RSUP Adam Malik, Medan.

Penutupan ruang operasi hingga kemarin sudah memasuki hari ke-10.

”Masih dilakukan perbaikan pada perangkat otomatis yang menyambungkan listrik PLN dengan genset. Kalau sesuai jadwal, dan itu bisa molor, Selasa depan sudah dilakukan uji coba,” tutur pejabat Humas RS Pirngadi Medan Edison Peranginangin.

Saat ini pengalihan listrik ke genset masih dilakukan secara manual. Jika Selasa depan uji coba berhasil, ruang operasi ditutup selama 15 hari.

Operasi yang kini dilakukan pihak rumah sakit hanya operasi yang berstatus darurat seperti operasi untuk korban kecelakaan lalu lintas.

”Pihak rumah sakit berupaya mengobati pasien dulu. Namun jika pihak keluarga pasien setuju pasien dirujuk, pihak rumah sakit akan merujuk ke rumah sakit lain,” tambah Edison.

RS Pirngadi Medan memiliki 600 tempat tidur dengan tingkat kepenuhan kamar mencapai 60 persen. Setiap hari rumah sakit mampu melayani 12 operasi pasien. Maka jika 15 hari ruang operasi ditutup, lebih dari 100 pasien tidak bisa dioperasi.

Hingga kemarin Poltabes Medan sudah memeriksa 10 petugas RS Pirngadi terkait padamnya listrik di rumah sakit pemerintah itu.

Ke-10 orang itu terdiri dari delapan petugas bagian listrik dan dua petugas keamanan. Ke-10 orang yang diperiksa masih berstatus sebagai saksi. Poltabes Medan belum menentukan adanya tersangka dalam kasus ini.

Menunggu

Edison mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari Poltabes. Sejauh ini belum ada langkah internal yang dilakukan rumah sakit untuk menyelidiki kasus terbakarnya panel listrik itu.

Manajemen rumah sakit juga belum memberikan peringatan kepada karyawan yang bertanggung jawab atas kasus ini.

”Kami masih memperbaiki panel listrik. Ini seperti panel listrik di rumah kita yang terbakar, apa kita mau menyalahkan diri sendiri. Dari aspek pemeliharaan, kami masih menunggu hasil pemeriksaan pihak Poltabes,” tutur Edison.

Dibatalkan

Seperti diketahui, Senin pekan lalu listrik di RS Pringadi Medan padam sejak pukul 09.30 hingga pukul 13.15.

Sementara listrik padam, empat pasien di ICU dan ICCU meninggal dunia. Delapan operasi dibatalkan dan belasan orang terjebak di dalam lift. Pelayanan di rumah sakit pemerintah itu terganggu.

Sesaat setelah menyala pukul 13.15, listrik kembali padam sekitar 15 menit. Listrik padam karena salah satu trafo di lantai satu RS Pirngadi terbakar.

Sejumlah pasien di IGD sementara diungsikan ke halaman karena muncul asap dari panel listrik hingga menyebar ke ruang IGD. (WSI/kps)