Minggu, 14 Februari 2010

Izul :Tradisi Ketua Umum Pemuda Muh Satu Periode Sebaiknya Dipertahankan


Jakarta – Izul Muslimin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah mengutarakan bahwa sebaiknya tradisi seseorang menjadi Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah harus dijaga. “Tradisi ketua umum satu periode perlu dipertahankan, kalau bisa juga disebarkan ke wilayah dan daerah” terang Izul dalam acara Launching Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Balai Agung, Kompleks Balaikota Jakarta Pusat, sabtu (13/02/2010).

Izul yang menyampaikan sambutannya dihadapan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dan Sekretaris Daerah Prov. DKI Jakarta , Muhayat, itu menyatakan bahwa sudah seharusnya tradisi satu periode ini dijaga walaupun Anggaran Dasar Pemuda Muhammadiyah memperbolehkan menjabat hingga dua periode. “Hal ini karena Pemuda Muhammadiyah harus bertransformasi menjadi kader Persyarikatan, kader umat atau kader bangsa” terangnya. Dala kesempatan itu, Izul juga menyinggung panasnya persaingan pemilihan Ketua Pemuda Muhammadiyah periode mendatang. Dinamika yang terjadi menjelang pelaksanaan Muktamar pada tanggal 19-20 Mei 2010 nanti menurut Izul biasa terjadi. Munculnya kandidat-kandidat ketua umum merupakan wujud dinamika tersebut, terang Izul

Saat ini di kalangan kader Pemuda Muhammadiyah muncul kandidat-kandidat ketua Pemuda Muhammadiyah seperti Gunawan Hidayat, Piet Hizbullah Haidir, Muhamad Rofiq, Saleh Partaonan Daulay, Panca, Ikhsan Muhammad dan Makmun Murod.

Penantian Sejak Tahun 1979

Sementara itu, kepada Pelaksana Muktamar yaitu Pemuda Muhammadiyah di DKI Jakarta, Izul menyatakan selamat karena berhasil membuat kerjasama yang baik dengan Pemerintah Provinsi. Keberadaan Pemuda Muhammadiyah di wilayah DKI pun menurut Izul saat ini cukup diakui masyarakat, salah satunya dengan dipercayakannya Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta kepada kader Pemuda Muhammadiyah DKI.

Sebelum Izul menyampaikan sambutannya, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah DKI Jakarta, Yahya Abdul Habib melaporkan persiapan penyelenggaraan muktamar. Yahya yang kompak berbusana ala betawi dengan Izul itu menyatakan bahwa terpilihnya DKI menjadi tuan rumah Muktamar Pemuda Muhammadiyah ini merupakan penantian sejak terakhir kali dilaksanakan di DKI Jakarta tahun 1979. “Kami siap memeriahkan Muktamar Pemuda Muhammadiyah yang juga untuk mensukseskan Muktamar Muhammadiyah Satu Abad di Yogyakarta” tegas Yahya. (arif)