Sabtu, 01 Mei 2010

BANJIR DI SAMOSIR, 1 TEWAS DAN 4 HILANG


Medan - Hujan deras pada Kamis (29/4) pukul 19.00-20.00 menimbulkan longsor dan banjir bandang di Desa Sabulan dan Desa Buntu Mauli, Kecamatan Sitiotio, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.

Kejadian itu mengakibatkan satu orang tewas, empat orang hilang, dan tujuh rumah rusak parah.

Banjir bandang dari bukit di hutan Sitongi-tongi menimpa dua desa di Kecamatan Sitiotio, yakni Desa Sabulan dan Desa Buntu Mauli.

Rumah Lidia Tamba (42) di Desa Sabulan hanya menyisakan fondasi. Lidia dan enam anaknya, yakni Samuel Aldo Situmorang, Pegang Hasundungan Situmorang, Marintan Lumada Situmorang, Anda Situmorang, Tua Situmorang, dan Marsaulina Situmorang, hilang.

Jumat pagi, Marsaulina ditemukan sekitar 200 meter dari rumahnya, tetapi sudah tak bernyawa. Adapun Tua dan Anda selamat, sementara empat anggota keluarga lainnya masih dalam pencarian.

Banjir bandang juga merusak empat jembatan yang menghubungkan Desa Sabulan dengan desa lain. Di Desa Buntu Mauli, banjir bandang merusak enam rumah dan mengakibatkan enam orang luka-luka.

Sampai Jumat siang, Desa Sabulan dipenuhi lumpur setinggi mata kaki dan ribuan gelondong kayu yang terseret banjir bandang menyebar di desa itu.

Suryati Simanjutak dari Kelompok Studi dan Pengembangan Prakarsa Masyarakat Parapat menambahkan, banjir bandang dan longsor terjadi akibat penggundulan Hutan Lindung Register 41 Hutagalung Blok Sitongi- tongi seluas 26.752 hektar. Lokasi penggundulan hutan sekitar 10 kilometer dari permukiman penduduk di Kecamatan Sitiotio, Harian, dan Sianjur Mulamula.

Di Jawa Tengah, banjir akibat meluapnya Sungai Lusi di Grobogan menyebabkan debit air di pembagi banjir Bendung Wilalung di Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, meningkat. Agar tidak menyebabkan banjir di sebagian wilayah Kabupaten Kudus, Demak, dan Pati, pintu air di bendung tersebut ditutup.

Petugas pintu air Bendung Wilalung, Noor Kholis, mengatakan, saat Sungai Lusi banjir, Rabu malam, debit air Bendung Wilalung mencapai 653 meter kubik per detik, di atas batas normal bendung yang 400 meter kubik per detik. (BIL/MHF/HEN/KPS)