Kamis, 04 Maret 2010

AMIEN & DIEN SYAMSUDDIN AKAN BERSAING DI MUKTAMAR YOQJAKARTA



YOGYAKARTA – Ketua MPP Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin diperkirakan akan bersaing ketat pada Muktamar Muhammadiyah, 3–8 Juli mendatang.

Ketua Panitia Pemilihan dan Muktamar Muhammadiyah Rosyad Sholeh mengatakan, nama Amien Rais dan Din Syamsuddin sudah mengerucut sebagai dua kandidat kuat dari ratusan nama yang diusulkan anggota tanwir yang mewakili 33 provinsi se-Indonesia. Di kalangan warga Muhammadiyah memang belum ada wacana yang kuat mengenai siapa yang diunggulkan.

Namun jika Amien dan Din siap maju, kedua calon itulah yang akan bersaing ketat.“Ya menurut saya, yang paling berat bagi Pak Din adalah jika benar Pak Amien jadi maju nanti,” katanya di Yogyakarta kemarin. Majunya mantan Ketua PP Muhammadiyah Amien Rais akan memberi warna dalam Muktamar Muhammadiyah yang diselenggarakan di Yogyakarta tahun ini.

”Beliau (Amien Rais) berujar ingin lebih memajukan Muhammadiyah ke depan,”katanya. Sekjen PP Muhammadiyah ini mengakui, panitia pemilihan Ketua Umum PP Muhammadiyah sudah melayangkan surat pemberitahuan kepada seluruh calon yang memenuhi syarat. Hanya, Amien Rais maupun Din Syamsuddin belum memberikan jawaban kesediaan dicalonkan hingga kemarin.

Khusus Amien Rais yang kini masih menjabat dan aktif sebagai Ketua MPP PAN, selain kesediaan dicalonkan sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, juga diwajibkan mengundurkan diri dari jabatan parpol yang disandangnya saat ini. ”Kabarnya April nanti Pak Amien mau mengundurkan diri dari jabatan di PAN. Jadi, resminya kita tunggu sampai deadlineakhir April nanti,”jelas Rosyad.

Sementara, rencana Ketua MPP PAN Amien Rais maju sebagai calon Ketua Umum PP Muhammadiyah dinilai akan memengaruhi independensi Muhammadiyah. Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik PP Muhammadiyah Bachtiar Effendy menilai, Amien memang lebih fokus pada urusan politik sejak era reformasi 1998.Kesan itu sulit dihindari meskipun nantinya akan melepas jabatannya sebagai Ketua MPP PAN.

“Meski mengundurkan diri, dia kan masih sangat berpengaruh di PAN. Dia juga masih punya orangorang di PAN. Pertanyaannya, apakah Pak Amien masuk (kembali ke Muhammadiyah) ini untuk mendongkrak suara PAN?” katanya kepada harian Seputar Indonesia di Jakarta kemarin. Seperti diketahui, di akhir kepemimpinan Amien sebagai Ketua PPMuhammadiyah,diamendirikan Partai AmanatNasional(PAN).

Pada Pemilu Presiden 2004 dia maju sebagaicalonpresidennamungagal. Sementara pada Pemilu Legislatif 2009, suara PAN tidak mengalami kenaikan signifikan atau gagal memenuhi target 100 kursi DPR. Dari perjalanan PAN dan Amien Rais pada dua kali pemilu tersebut, ada kesan bahwa Amien kembali ke Muhammadiyah untuk mendongkrak suara PAN pada Pemilu Legislatif 2014.Meski demikian,Bachtiar mengakui tidak otomatis warga Muhammadiyah akan memberikan suaranya pada PAN.

“Muhammadiyah adalah organisasi massa keagamaan yang tidak terafiliasi dengan partai politik mana pun,” ungkap Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah ini. Selain soal kemungkinan untuk mendongkrak suara PAN, kesan lain yang sulit dihindari dengan kembalinya Amien ke Muhammadiyah adalah independensi Muhammadiyah. Apalagi, PAN saat ini menjadi bagian dari koalisi pemerintah. Independensi ini, tegas Bachtiar, menjadi salah satu kekuatan utama Muhammadiyah untuk membawa suara publik.

“Apakah dengan masuknya Pak Amien Muhammadiyah bisa tetap independen? Ini kan pertanyaan yang layak diajukan. Pak Amien kan politikus,”ujarnya. Kesan lain yang tidak bisa dihindari adalah tidak adanya regenerasi atau sirkulasi kepemimpinan di Muhammadiyah. Amien Rais sudah pernah menjadi Ketua PP Muhammadiyah lalu berkecimpung di dunia politik.

Sebaiknya, dia memberikan kesempatan kepada figur lain yang belum pernah menjadi Ketua Umum PP Muhammadiyah. Namun, jika Amien akan kembali memimpin Muhammadiyah, Bachtiar mengaku, tak akan ada bisa yang menghalangi. Hanya,kesan kurang baik bagi Muhammadiyah tak akan terhindarkan.“ Kalau maju lagi,sirkulasi kepemimpinan di Muhammadiyah tersumbat.

Banyak elite Muhammadiyah lain yang memiliki kemampuan untuk menjadi ketua umum,” ujar pria yang juga mengajar di Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Jakarta ini. Sementara itu,Ketua DPP PAN Tjatur Sapto Edy menjamin bahwa Amien tidak akan membawa Muhammadiyah ke ranah politik. “Kan Pak Amien mundur sebagai persyaratan jika memang bersedia dicalonkan,”katanya.

Menurut dia, Amien adalah tokoh lintas ruang yang pengaruhnya tidak bisa dibatasi hanya pada struktur atau di mana dirinya menjabat. Sebab,kearifan,kewibawaan, dan keilmuan Amien selalu menjadi pegangan, baik oleh kader di PAN maupun di Muhammadiyah.“Buat kita, Pak Amien bukan pejabat strukturalis. Yang kita butuhkan dari beliau adalah kearifan dan keilmuannya.

Dan itu tidak harus berada di struktur,”ungkapnya. Wakil Ketua Komisi III DPR ini mengatakan, PAN akan mendukung sepenuhnya apapun pilihan Amien Rais, apakah tetap berada di PAN atau mundur dan menerima untuk dicalonkan sebagai salah satu Ketua PP Muhammadiyah dalam muktamar mendatang. (helmi firdaus/ rahmat sahid/moch fauzi/SI)