Medan - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah I Medan, Sumatera Utara, memprakirakan hingga akhir April suhu udara di Kota Medan dan sekitarnya masih mencapai 35 derajat celsius. Meski demikian, curah hujan masih di atas normal, mencapai 100 milimeter.
Anomali cuaca yang tajam dari hujan, kemudian segera menjadi panas, kembali masih terus terjadi di Kota Medan dan sekitarnya.
”Dimungkinkan hujan turun dalam hitungan jam, kemudian panas lagi karena kelembaban udara di Medan tinggi,” tutur Kepala Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan Hendra Suwarta, Minggu (28/3).
Hujan bersifat lokal, tetapi peluang banjir masih terjadi di pantai timur dan pantai barat.
Hujan kiriman juga dimungkinkan terjadi di banyak daerah mengingat curah hujan di Kota Medan dan daerah-daerah lain di Sumatera Utara diprakirakan masih di atas normal, yakni lebih dari 100 milimeter.
Di Kota Medan, misalnya, jika Karo hujan deras dan lama, potensi banjir akan terjadi di Kota Medan. Hal serupa bisa terjadi di Asahan atau Tanjung Balai. Jika di Tobasa hujan deras dan lama, Asahan dan Tanjung Balai bisa banjir.
Daerah yang kering hanya terjadi di beberapa titik di kawasan Kabupaten Asahan dan Kabupaten Labuhan Batu. Kekeringan terjadi lebih karena topografi kedua daerah itu.
Adapun potensi kebakaran hutan di Sumatera Utara masih rendah karena curah hujan yang masih tinggi.
”Sampai saat ini belum terlihat adanya hot spot (titik api) di Sumatera Utara dan Aceh. Di Riau sudah terlihat, tetapi jumlahnya sedikit,” kata Hendra Suwarta.
Adapun kecepatan angin mencapai 50 knot diprakirakan terjadi di pantai timur Sumatera Utara hingga kawasan Kabupaten Asahan. Sementara di kawasan Labuhan Batu, kecepatan angin kurang dari 50 knot.
Situasi gelombang laut mulai tenang setelah bulan lalu tinggi gelombang mencapai 3 meter. Ombak tinggi mencapai 2 meter dimungkinkan terjadi di perairan Mentawai dan Aceh.
Di pantai timur Sumatera Utara dari Medan hingga kawasan Labuhan Batu, tinggi ombak mencapai 1 meter.
”Peringatan khusus tetap kami lakukan pada daerah banjir, terutama akan munculnya banjir kiriman. Medan bisa banjir jika hujan di Karo lebat dan sehari penuh,” kata Hendra Suwarta.
Curah hujan di Kabupaten Karo di atas normal, yakni mencapai 100 milimeter sebulan.
Titik api
Beberapa waktu lalu diberitakan, memasuki musim kemarau, kekeringan di wilayah Pulau Sumatera semakin meningkat. Kondisi itu mendorong tren peningkatan titik api di beberapa provinsi yang memang memiliki riwayat sebagai penghasil asap setiap tahunnya.
Berdasarkan pantauan satelit NOAA 18, pada awal Maret jumlah titik api di Pulau Sumatera mencapai 61 titik dan Provinsi Riau menjadi wilayah penyumbang asap terbesar dengan 25 titik api.
Akan tetapi, pada awal musim kemarau ini titik api masih akan berfluktuasi tajam karena curah hujan masih cukup tinggi.
Kondisi titik api di Sumatera pada awal Maret lalu sempat menunjukkan kecenderungan meningkat.
Pada 4 Maret tercatat 29 titik api, tetapi kemudian menurun menjadi 21 titik api keesokan harinya. Namun, kondisi itu hanya sehari saja karena pada tanggal 6 Maret titik api meningkat lagi menjadi 24 titik dan kemudian mencapai 61 titik tanggal 7 Maret. (WSI/kps)
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Senin, 29 Maret 2010
Curah Hujan Tinggi: Suhu di Medan 35 Derajat Celsius
Label:
Info Lingkungan