Jumat, 12 Maret 2010

MENYUSUI DAPAT MEMBUAT BADAN SANG IBU LANGSING


MANFAAT air susu ibu (ASI) bagi bayi tentu sudah tak diragukan lagi. Sebuah penelitian engungkapkan bahwa menyusui juga dapat membantu ibu tetap langsing hingga beberapa tahun mendatang.

ara peneliti menemukan lebih banyak manfaat yang bisa didapatkan oleh perempuan yang memberikan ASI langsung kepada anaknya.Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa perempuan yang menyusui bisa membantu mengurangi lemak perut yang dimiliki, bahkan untuk beberapa puluh tahun ke depan.

Hasil penelitian yang akan dipresentasikan dalam konferensi kesehatan kardiosvakular American Heart Association di San Fransisco ini menunjukkan,perempuan usia menengah yang konsisten menyusui anaknya memiliki lingkar pinggangyangrata-rata2,6incilebih kecil dibandingkan perempuan yang tidak pernah menyusui.

”Lemak di perut merupakan tempat yang paling tidak sehat untuk menyimpan lemak bagi perempuan dan menyusui bisa benarbenar bermanfaat untuk menghilangkan lemak yang buruk ini,” kata peneliti utama dari University of Pittsburgh, Amerika Serikat, Candance McClure PhD seperti dikutip di HealthDay News. Bagi bayi sendiri, menurut Department of Health and Human Services Amerika Serikat, menyusui sangat bermanfaat terutama menurunan risiko infeksi telinga,asma, masalah perut, penyakit pernapasan, kulit alergi, diabetes, dan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).

Sementara untuk ibu,penelitian telah menunjukkan bahwa menyusui dapat menurunkan risiko wanita untuk menderita diabetes tipe 2, kanker payudara, kanker indung telur, dan depresi pascamelahirkan. Bahkan, penelitian terakhir telah menunjukkan bahwa wanita yangmenyusuianak-anaknya,risiko penyakit jantung dan faktor-faktor yang dikenal berkontribusi untuk itu, seperti diabetes dan sindrom metabolik dapat berkurang.

Banyak ahli sebenarnya sudah menduga bahwa menyusui tidak hanya bermanfaat untuk mengeluarkan kalori berlebih,tetapi juga dapat membantu menghilangkan lemak di perut secara cepat. Kelebihan lemak perut adalah faktor risiko dari penyakit jantung. Untuk melihat efek jangka panjang dari menyusui, terutama pengaruh pada ukuran lingkar pinggang, McClure dan rekan-rekannya menganalisis 351 wanita yang telah berpartisipasi dalam penelitian Women’s Health Across the Nation Heart Study.

Kegiatan ini berlangsung sejak 2001 hingga 2003. Penelitian ini melibatkan para wanita yang rata-rata berusia 51 tahun dan memiliki rata-rata dua anak, di mana terakhir melahirkan rata-rata saat 19 tahun sebelumnya. Grup yang terdiri atas 43% kulit hitam, 57% kulit putih, dan 84% dari mereka telah mengenyam pendidikan tinggi atau di atasnya.

Mereka dibagi ke dalam tiga kelompok yaitu 29% wanita belum pernah menyusui, 29% tidak konsisten menyusui (kurang dari tiga bulan untuk setiap anak), dan 42% secara konsisten menyusui (semua anak sekurang-kurangnya tiga bulan masing-masing). Menurut McClure,wanita yang premenopause atau pada awal perimenopause dan tidak pernah menyusui ditemukan memiliki 28% lebih lemak di perut daripada wanita yang menyusui semua anakanak mereka.

Para wanita yang tidak menyusui memiliki ukuran lingkar pinggang rata-rata lebih dari 2,6 inci bahwa wanita yang menyusui secara konsisten, dan rasio antara pinggang dan pinggul adalah 4,7% lebih tinggi. Rasio pinggang dan pinggul juga digunakan untuk menilai risiko penyakit kardiovaskular dalam diri wanita tersebut.Semakin tinggi hasilnya,maka semakin besar risiko penyakit jantung.

Wanita yang tidak menyusui juga tidak adil jika dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah melahirkan. Premenopause dan awal perimenopause wanita yang tidak menyusui telah menimbun 42% lemak perut lebih daripada wanita yang tidak pernah melahirkan. Namun, para peneliti tidak menemukan perbedaan signifikan secara statistik dalam lemak perut pada wanita yang berada di akhir perimenopause dan menopause.

”Sungguh menarik bahwa para peneliti ini mulai mengasosiasikan menyusui ini dengan mekanisme fisiologis yang dapat melindungi wanita dari penyakit jantung. Tetapi pertanyaan yang masih mengganjal, apakah keuntungan yang didapat dari menyusui atau apakah wanita ini memiliki gaya hidup sehat sepanjang hidup mereka?”kata Dr Nieca Goldberg, Direktur Women’s Heart Program di Langone New York University Medical Center, New York City, Amerika Serikat.

Inti dari penelitian ini,Goldberg mencatat bahwa ”wanita yang menyusui melakukan sesuatu yang baik bagi anak-anak mereka dan mungkin juga untuk diri mereka sendiri”. Karena itu, perempuan yang secara konsisten menyusui anaknya tidak hanya melakukan sesuatu yang baik untuk bayinya, tapi juga untuk dirinya sendiri. Meski demikian, para ahli mengingatkan bahwa langsing-tidaknya seorang ibu juga tergantung pada gaya hidup yang dijalaninya.

Bila Anda melakukan diet seimbang dan melakukan olahraga secara teratur, ditambah pemberian ASI secara konsisten, bukan tidak mungkin Anda akan mendapatkan manfaat ganda, tubuh bugar dan nyaman, serta terbebas dari penyakit jantung.

Bayi mendapatkan nutrisi terbaik. Air susu setiap spesies makhluk hidup yang menyusui itu berbeda-beda sesuai dengan laju pertumbuhan dan kebiasaan menyusu anaknya. Jadi, ASI memang dirancang sedemikian rupa untuk bayi manusia.

Manfaat

Melalui proses menyusui, bayi akan mendapatkan ASI sebagai nutrisi terbaik yang dibutuhkannya karena ASI memenuhi komposisi nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan bayi.

■ Meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Bayi di dalam rahim secara alami mendapat zat kekebalan tubuh dari ibunya melalui tali plasenta, tetapi zat kekebalan ini akan cepat menurun setelah lahir. Sementara itu, kemampuan bayi untuk membuat pertahanan tubuhnya sendiri masih lemah. Kesenjangan ini bisa diatasi bila bayi mendapatkan ASI. ASI di hari-hari pertama mengandung kolostrum yang hampir tidak ditemukan dalam susu formula.

■ Meningkatkan kecerdasan anak. Perkembangan kecerdasan berkaitan erat dengan pertumbuhan otak. Faktor utama yang memengaruhi ertumbuhan otak bayi dan anak adalah nutrisi atau gizi yang diterimanya. Kadar DHA di dalam ASI yang sesuai dengan kebutuhan tubuh bayi juga memungkinkan proses plastisitas (proses pembentukan hubungan baru di antara sel-sel saraf) berjalan dengan optimal. Hal ini antara lain ditunjukkan dengan kecerdasan berbahasa yang baik serta IQ (intelegence quotient) yang tinggi.

■ Dasar perkembangan kepribadian anak. Menyusui bayi akan memperkuat ikatan batin ibu-anak. Rasa aman dalam diri bayi akan tumbuh saat dia berada dalam dekapan ibunya. Dia menikmati sentuhan kulit yang lembut dan mendengar bunyi jantung sang ibu seperti yang telah dikenalnya selama dalam kehamilan.

■ Mencegah perdarahan pasca persalinan dan mempercepat kembalinya rahim ke bentuk semula. Saat bayi mengisap puting susu ibu, kelenjar pituitary akan terstimulasi untuk meningkatkan produksi hormon oksitosin guna merangsang kontraksi otototot di saluran ASI sehingga ASI terpancar keluar. Hormon oksitosin juga akan merangsang kontraksi otot polos rahim berikut pembuluh darahnya. Efek ini akan bekerja maksimal jika setelah persalinan ibu langsung menyusui bayinya.

■ Mempercepat ibu kembali ke berat badan sebelum hamil. Dengan menyusui, cadangan lemak dalam tubuh ibu yang memang disiapkan sebagai sumber energi selama kehamilan akan digunakan sebagai energi pembentuk ASI. Akibatnya, cadangan lemak tersebut akan menyusut sehingga penurunan berat badan ibu pun akan terjadi lebih cepat.(rendra/SI)