Kamis, 04 Maret 2010

KEPARTAIAN: PAN MASIH BUTUH AMIN RAIS


Jakarta, Kompas - Keinginan Ketua Majelis Pertimbangan Pusat Partai Amanat Nasional M Amien Rais untuk mundur dari jabatannya disesalkan para kader partai. Amien masih dibutuhkan untuk menjaga garis perjuangan partai dan mengembalikan PAN sebagai partai reformis.

Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat PAN Dradjad Wibowo saat dihubungi, Rabu (3/3), membenarkan adanya niat Amien Rais untuk mundur dari jabatan Ketua MPP PAN. Meski belum resmi menyatakan mundur, niat itu sudah disampaikan secara personal sejak Desember 2009.

Isyarat untuk meninggalkan PAN sebenarnya juga sudah disampaikan Amien pada Kongres III di Batam, Januari lalu. Di depan forum, Amien mengatakan, suatu saat dirinya harus meninggalkan PAN, seperti yang dilakukan mantan Ketua Umum Soetrisno Bachir. Saat itu dia menyatakan akan meninggalkan partai dengan tenang jika PAN sudah benar-benar dewasa.

Niat untuk mundur dari PAN muncul lantaran semakin banyak desakan agar Amien kembali memimpin Muhammadiyah. ”Memang desakan warga Muhammadiyah agar Pak Amien kembali memimpin Muhammadiyah semakin hari semakin besar. Setahu saya, sampai saat ini Pak Amien belum mengiyakan, tetapi kalau desakan semakin besar, beliau pasti berusaha memenuhi,” kata Dradjad.

Muhammadiyah memiliki aturan, pengurus tidak boleh merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik. Jika Amien kembali memimpin Muhammadiyah, otomatis ia harus mundur dari jabatan Ketua MPP PAN.

Dradjad menegaskan, niat Amien untuk mundur sama sekali tidak terkait dengan kasus Bank Century, bahwa Fraksi PAN tidak memiliki sikap yang tegas untuk memilih dua pilihan kesimpulan yang diajukan Pansus Hak Angket tentang Bank Century.

Menurut anggota Fraksi PAN, Teguh Juwarno, PAN masih membutuhkan Amien sebagai penjaga garis perjuangan partai. Keberadaan Amien dibutuhkan untuk menegaskan lagi ideologi PAN sebagai partai reformis.

Amien memang tidak bisa selamanya menjaga PAN. Namun, menurut Teguh, saat ini bukanlah waktu yang tepat bagi Amien meninggalkan PAN. ”Ibarat anak, kami (PAN) akan disapih oleh orangtua. Tetapi, persoalannya, apakah sekarang ini merupakan waktu yang tepat untuk menyapih?” ujarnya.

Dradjad menambahkan, mantan Ketua MPR itu merupakan figur yang mengayomi semua kader PAN. (NTA)