Minggu, 14 Maret 2010

PILKADA MEDAN: SEMUA CALON DAPAT NOMOR YANG PAS


Teks Foto: PUAS, Sepuluh pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan berfoto bersama seusai pencabutan nomor urut kemarin. Pengundian nomor urut tersebut berlangsung aman karena semua calon puas dengan nomor urut yang mereka dapat.


MEDAN (SI) –Sepuluh pasangan kontestan Pilkada Kota Medan sudah memperoleh nomor urut.Semua calon mengaku puas karena mendapat nomor keberuntungan masing-masing. Dalam penentuan nomor urut pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan yang digelar kemarin, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Medan menyediakan 10 bola berwarna merah dan kuning yang berisi nomor undian. Seakan sudah dapat bocoran, lima pasangan yang mendapat kesempatan pertama langsung mengincar bola merah.

Pasangan Sigit Pramono Asri-Nurlisa Ginting yang mendapatkan kesempatan pertama misalnya, mereka langsung mengambil bola merah. Begitu juga dengan pasangan lainnya. Setelah dibuka ternyata bola merah berisi nomor urut kecil (1-5). Sedangkan bola kuning berisi nomor besar (6-10). Begitupun, semua pasangan terlihat puas dan dapat menerima nomor masing-masing.

Tak ada calon yang berkecil hati mendapatkan nomor besar atau kecil. Seperti pasangan Rahudman Harahap – Dzulmi Eldin. Pasangan yang mendapat nomor urut 6 itu langsung disambut yel-yel oleh pendukungnya. Mereka mengeluarkan beberapa poster lengkap dengan nomor urut 6. Bahkan mereka juga membawa spanduk kampanye yang sudah dipasang nomor urut 6. Ternyata pendukung pasangan ini sudah mempersiapkan 11 poster bertulisan nomor urut 1-11.

“Sudah dicetak duluan (poster) dari nomor 1 sampai 11. Jadi tinggal dipilih saja sesuai dengan nomor yang didapat,” kata salah satu pendukung Rahudman-Eldin. Rahudman Harahap yang dimintai tanggapannya mengenai nomor mereka hanya menjawab singkat. Dia mengatakan bahwa nomor 6 merupakan angka rukun iman dalam Islam. Dengan begitu, calon pemimpin Medan dengan nomor urut itu memiliki keimanan yang mantap untuk tampil. “Enam itu rukun iman.

Kesempurnaan bagi calon pemimpin yang beriman,” katanya. Begitu juga dengan pasangan Ajib Shah – Binsar Situmorang yang mendapat nomor urut 9. Pendukungnya langsung mengeluarkan poster dan spanduk kampanye yang sudah dipasang nomor urut. Lain lagi dengan pasangan Joko Susilo – Amir Mirza Hutagalung yang mendapat nomor urut 5,disimbolkan dengan kesempurnaan.

Angka itu sesuai dengan visi-misi mereka yang terdiri dari lima target, yaitu pasti, profesional, amanah, sosial, tanggap dan intelektual. Kalau dikaitkan dengan agama, menurut mereka, sesuai dengan ibadah umat Islam, yaitu salat. “Inilah angka kesempurnaan sesuai dengan yang kami impikan. Karena salat juga lima waktu dan visi misi kami pasti juga terdiri dari lima tujuan,” kata Joko Susilo.

Sementara itu, pasangan Sigit Pramono Asri – Nurlisa Ginting yang mendapatkan nomor urut 2 menilai angka tersebut akan memudahkan tim pemenangan dalam mengemas yel-yel dan slogan pemenangan. Sebab, angka dua jika disimbolkan dengan jari,berarti bermakna victory (kejayaan). Pasangan Bahdin Nur Tanjung dan Kasim Siyo yang terpilih dengan nomor urut 4 mengaku kalau nomor tersebut sesuai dengan yang diimpikan.

“Alhamdulillah, ini nomor yang pas. Karena sejak kemarin terus terbayang angka ini,” ucap calon Bahdin Nur Tanjung. Dia menyatakan, pada dasarnya semua nomor tersebut baik. Namun, nomor urut merupakan pilihan yang tepat karena sudah bersinggungan dengan kehidupannya. “Nomor ponsel saya belakangnya nomor empat, lahirnya saya tahun 1964, telepon rumah juga belakangnya empat. Nomor pelat BK Wali Kota juga empat. Jadi sudah cocok nomor ini,” terang Bahdin.

Karena itu, pria yang masih menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) itu makin optimistis bisa mendapat kursi Wali Kota dari nomor urut tersebut. Apalagi, secara tidak disadari berhubungan dengan kehidupannya. “Sesuai nomor polisi Wali Kota Medan, kan nomor empat juga,” terangnya. Berbeda halnya dengan pasangan Syahrial R Anas- Yahya Sumardi yang mendapatkan nomor urut 1, mereka juga merasa beruntung.

“Daftar ke KPU yang pertama, dapat nomor satu, nomor urut juga 1, dan mudah mudahan hasilnya juga nomor satu,” ucap Syahrial. Dia menyatakan, menjadi nomor satu itu paling dinantikan setiap orang. Karena bentuknya tunggal, dan selalu menduduki posisi teratas dalam hal tertentu. “Simbolnya pun gampang, tinggal acungkan jari saja, sudah faham orang itu,” jelasnya.

Pasangan Sofyan Tan – NellyArmayanti yang mendapat nomor urut 10 juga tak masalah, justru bangga mendapatkan nomor itu. Karena nomor 10 bagi mereka merupakan nilai paripurna. “Kalau saya dulu sekolah harus dapat nilai 10 baru bisa juara karena itu angka tertinggi dan nilai paripurna,” ujar Sofyan Tan. Menurut Sofyan Tan, tidak ada persoalan mereka mendapatkan nomor urut terakhir. Karena nomor itu akan membawa keajaiban bagi mereka.

Ketua Pokja Pencalonan Pilkada Medan Pandapotan Tamba menyatakan, tidak ada skenario dalam penentuan nomor itu. Diamembantah kalau pihaknya sudah membocorkan nomor urut undian calon itu terlebih dahulu. “Tidak ada itu. Hanya tebaktebak saja. Sekretariat yang memfasilitasi pengundian,” ujar Pandapotan. Di tempat yang sama, Ketua KPU Medan Evi Novida Ginting meminta seluruh pasangan mempersiapkan foto untuk dicetak dalam surat suara.

Pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang semua pasangan untuk mengoreksi foto dan nama calon sebelum dicetak. Dia menambahkan, surat suara sudah ditetapkan akan melebar ke samping dengan dua baris. Setiap baris berisi lima pasangan calon. Contoh surat suara ditunjukkan dalam kegiatan tersebut ke seluruh pasangan calon dan para undangan yang datang. (m rinaldi khair / suharmansyah)