Selasa, 09 Maret 2010

PEREMPUAN: KDRT DAN KEKERASAN SEKSUAL MENDOMINASI


Teks foto : Aktivis perempuan Sumatera Utara yang tergabung dalam Jaringan Aktivis/Pendukung Gerakan Perempuan Sumut (Jarak) memperingati tepat 100 tahun hari Perempuan Internasional dengan berdemonstrasi di Bundaran SIB, Medan, Senin (8/3). Jarak mencatat kekerasan terhadap perempuan, khususnya kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual, masih tinggi.

Medan - Kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual mendominasi kasus kekerasan terhadap perempuan di Sumatera Utara.

Sepanjang tahun 2009, berdasarkan hasil pemantauan Perkumpulan Sada Ahmo terhadap media lokal, tercatat ada 81 orang atau 42 persen perempuan mengalami kekerasan seksual, sementara 17 orang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Data dari rumah aman perempuan Sinceritas, berdasarkan kasus yang mereka dampingi, menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga mendominasi.

Dari 100 kasus yang ditangani selama tahun 2009, sebanyak 61 kasus atau 61 persen kasus yang muncul adalah kekerasan dalam rumah tangga. Sementara kasus pelecehan seksual berjumlah 20 kasus atau 20 persen.

”Yang paling mengguncang Sumut adalah terungkapnya kasus pelecehan sebuah lembaga pendidikan yang bernaung di bawah lembaga agama,” tutur Koordinator Kajian dan Peningkatan Kapasitas Perkumpulan Sada Ahmo dan Koordinator rumah aman perempuan Sinceritas Dina Lumbantobing dalam peringatan 100 tahun hari Perempuan Internasional di Sumut, Senin (8/3).

”Ada 19 orang yang melaporkan, tetapi hanya satu orang yang diperiksa. Korban juga diumbar ke sana-sini untuk diambil testimoninya. Korban harus dilindungi. Kami berharap institusi agama itu bisa berubah ke depan,” tutur Dina.

Peringatan 100 tahun hari Perempuan Internasional di Sumut kemarin selain diperingati oleh Jaringan Aktivis/Pendukung Gerakan Perempuan Sumut (Jarak) dengan diskusi kasus perempuan di Sumut, juga dilakukan demonstrasi damai di Tugu SIB, Jalan Gatot Subroto, Medan.

Jarak menghadirkan perempuan yang kini menjadi calon pemimpin (wali kota/wakil wali kota) di sejumlah daerah di Sumatera Utara, seperti Nelly Armayanti, Nurlisa Ginting (keduanya calon wakil wali kota Medan), Ren Tiares Manik (calon wakil Bupati Pakpak Bharat), dan Siti Aminah Peranginangin (calon bupati Karo). (WSI/KPS)