Selasa, 09 Maret 2010

Regenerasi Mandek: Kaum Muda Sesalkan Kembalinya Amien Rais ke Muhammadiyah


Jakarta - Rencana Ketua Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional M Amien Rais kembali ke Muhammadiyah disesalkan kaum muda di persyarikatan itu. Regenerasi dalam Muhammadiyah dikhawatirkan mandek apabila Amien turut dalam bursa pemilihan ketua umum.

Kekhawatiran itu disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah Izzul Muslimin, Senin (8/3) di Jakarta. Saat ini Amien Rais memiliki posisi yang terbaik, sebagai Penasihat PP Muhammadiyah. Sulit menempatkan Amien dalam kepengurusan harian.

Jika Amien benar-benar kembali dan mencalonkan diri sebagai ketua umum PP Muhammadiyah, lanjut Izzul, regenerasi dalam tubuh persyarikatan bisa terhambat. Padahal, dahulu Amien yang mengingatkan pentingnya suksesi dan regenerasi.

Ton Abdillah Has, Sekretaris Jenderal Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), menambahkan, Muhammadiyah perlu regenerasi dan saatnya persyarikatan diisi kader muda. IMM juga mengkhawatirkan kemandekan regenerasi apabila Amien betul-betul mencalonkan diri sebagai ketua umum.

”Kader ada tiga kategori, kader persyarikatan, kader umat, dan kader bangsa. Pak Amien menjadi kader bangsa, mengapa kembali menjadi kader persyarikatan?” ujarnya.

Sebaiknya Amien tetap menjadi tokoh bangsa. Mantan Ketua MPR itu diharapkan memberikan kesempatan kepada generasi muda dalam kepengurusan Muhammadiyah periode 2010-2015.

Selain itu, pencalonan Amien juga akan mengukuhkan citra Muhammadiyah yang tak memiliki kader muda. Padahal, lanjut Izzul, banyak kader muda yang layak memimpin Muhammadiyah.

Secara terpisah, menurut Ketua Lembaga Hikmah PP Muhammadiyah Bahtiar Effendy, Amien baru diajukan 11 dari 113 anggota Tanwir. Sebagian besar anggota Tanwir masih mengajukan Din Syamsuddin sebagai ketua umum Muhammadiyah periode 2010-2015. Bahtiar juga diajukan delapan anggota Tanwir.

Bukan karena kecewa

Izzul menengarai, Amien berniat kembali ke Muhammadiyah sebab ada kerinduan berkiprah untuk persyarikatan. Bukan karena alasan lain, termasuk kekecewaan terhadap sikap Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) yang memilih opsi A (bukan opsi C seperti yang dituliskan Kompas, 8/3), yang menyatakan tidak ada kesalahan dalam pengambilan kebijakan pemberian dana talangan untuk Bank Century dan penyalurannya.

Sekretaris Jenderal PAN Taufik Kurniawan di Jakarta, Senin, juga menegaskan, Amien Rais tidak mundur dari PAN. Keinginan Amien kembali ke Muhammadiyah tak terkait dengan kondisi atau isu politik di DPR, termasuk kasus Bank Century.

”Memang Pak Amien ingin kembali ke Muhammadiyah. Namun, itu tak berarti mundur dari PAN,” kata Taufik.

Jika kembali ke Muhammadiyah, Taufik mengakui, tak tertutup kemungkinan Amien akan berkonsentrasi memimpin Muhammadiyah. ”Tentang jabatannya sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Partai, akan dibicarakan lebih lanjut oleh partai. Itu masalah internal,” katanya lagi.

Taufik menjelaskan, keinginan Amien untuk kembali ke Muhammadiyah muncul sebelum Kongres PAN di Batam, Januari 2010. ”Muhammadiyah mengalami kelesuan. Pengurus di daerah memberikan aspirasi agar Pak Amien Rais memimpin kembali,” tuturnya.

Menurut Taufik, jika memimpin Muhammadiyah, Amien juga masih tetap dapat berperan dalam partai. ”Muhammadiyah kan ada di mana-mana,” katanya.

Terkait penilaian bahwa Hatta Rajasa, Ketua Umum PAN, dekat dengan penguasa, Taufik menjelaskan, sebelum Hatta menjabat Ketua Umum PAN, Rapat Kerja Nasional PAN di Yogyakarta memberikan amanat agar PAN berkoalisi dengan Partai Demokrat. Karena itu, Hatta melaksanakan amanat tersebut untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat.

Selain PAN, ia menambahkan, ada beberapa partai politik lain yang juga menentukan sikap untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat. ”Untuk melaksanakan amanat partai, Hatta Rajasa bersedia menjadi koordinator partai koalisi dan menjadi tim sukses. Jadi, PAN tak mengekor dengan partai mana pun,” kata Taufik.

Di Jawa Tengah, Ketua Dewan Pimpinan Daerah PAN Kabupaten Banyumas Wahyu Riyono mendesak agar diadakan kongres luar biasa dalam waktu dekat. Hal ini menyusul sikap Fraksi PAN di DPR yang memilih opsi A yang menyatakan tidak ditemukan penyimpangan pada kasus Bank Century. (nta/fer/mdn)