Rabu, 17 Maret 2010

AS "MARAH" PADA ISRAEL, PM NETANYAHU TUNDA KUNJUNGAN KE GEDUNG PUTIH


TEKS FOTO : Polisi Israel berpakaian biasa menahan demonstran Palestina dalam sebuah bentrokan di Jerusalem timur, Selasa (16/3). Warga Palestina memprotes perluasan permukiman Yahudi di Jerusalem timur, yang direncanakan oleh Palestina sebagai ibu kota negara kelak.








Kairo - AS secara implisit memperlihatkan kemarahannya kepada Israel. Kunjungan utusan khusus AS untuk Timur Tengah, George Mitchell, ke Israel yang dijadwalkan Selasa (16/3) ditunda hingga waktu yang tidak ditentukan.

Jadwal kunjungan Mitchell ditentukan oleh jawaban Israel atas empat tuntutan AS. Tuntutan tersebut bertujuan mengakhiri krisis hubungan kedua negara itu.

Kunjungan Mitchell bertujuan menggalang perundingan tidak langsung Israel-Palestina. Upaya itu terempas karena krisis hubungan AS-Israel yang menguak secara tiba-tiba.

Ini dipicu pengumuman Israel yang berencana membangun 1.600 unit rumah baru di Jerusalem Timur justru pada saat Wakil Presiden AS Joe Biden berkunjung ke Israel pekan lalu. Kunjungan Biden juga bertujuan meredam rencana Israel membangun permukiman di wilayah Palestina.

Menlu AS Hillary Clinton dalam percakapan telepon dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, Jumat (12/3), menyampaikan empat tuntutan agar krisis hubungan AS-Israel bisa diatasi.

Tuntutan itu antara lain meminta Israel melakukan penyidikan atas keluarnya keputusan rencana pembangunan 1.600 unit rumah baru di Jerusalem Timur itu. Israel juga membekukan rencana pembangunan unit rumah baru itu. Clinton juga meminta Israel menunjukkan niat baik kepada Palestina, seperti pembebasan tahanan Palestina atau meringankan blokade atas Jalur Gaza.

Netanyahu bergeming

AS juga meminta Israel menegaskan secara resmi bahwa perundingan dengan Palestina harus menyangkut isu-isu substansial, seperti status kota Jerusalem yang diinginkan untuk dibagi dua. Substansi lain adalah agar perundingan membahas status pengungsi Palestina, yang tergusur dari Israel dan Tepi Barat, serta Jalur Gaza di masa lalu.

Menurut harian terkemuka Israel Yedioth Ahronoth, Netanyahu ingin memberi jawaban atas empat tuntutan AS itu kepada Mitchell untuk menjaga keutuhan pemerintah koalisi di Israel. Netanyahu ingin Mitchell tetap datang ke Israel.

Di hadapan delegasi parlemen dari Partai Likud, Senin (15/3), Netanyahu bergeming atas tuntutan AS. PM Israel itu malah menegaskan bahwa pembangunan permukiman Yahudi akan terus berlanjut, termasuk di Jerusalem Timur. Netanyahu juga mempertimbangkan pembatalan kunjungan ke AS yang dijadwalkan pekan depan karena khawatir Presiden AS Barack Obama akan menolaknya.

Dubes Israel untuk AS Michael Oren menyebut, krisis hubungan AS-Israel saat ini merupakan terburuk sejak 35 tahun terakhir ini. (mth/KPS)