Selasa, 02 Maret 2010

Korban Gempa 708 Orang: Pemerintah Cile Akui Salah Tak Beri Peringatan Tsunami


Concepcion, Senin - Tim penyelamat Cile terus mencari korban yang masih terperangkap reruntuhan bangunan, Senin (1/3). Jumlah korban tewas akibat gempa bumi dan tsunami yang mengguncang Cile bertambah menjadi 708 orang, dua kali lipat dari jumlah korban sebelumnya.

Presiden Cile Michelle Bachelet memperkirakan jumlah korban masih akan bertambah. ”Kita menghadapi bencana dengan kedahsyatan yang tidak terbayangkan yang memerlukan upaya raksasa (untuk pemulihan),” kata Bachelet.

Pemerintah Cile mengakui kesalahan karena gagal memperingatkan warganya akan risiko terjadinya tsunami menyusul terjadinya gempa berkekuatan hingga 8,8 skala Richter, Sabtu pekan lalu. Tidak lama setelah gempa mengguncang, Pemerintah Cile menyatakan tidak ada bahaya tsunami.

”Ada kesalahan. Angkatan Laut membuat kesalahan dengan tidak segera mengeluarkan peringatan tsunami,” kata Menteri Pertahanan Cile Francisco Vidal.

Para administrator pelabuhan di beberapa kota sempat memberi peringatan tsunami sehingga bisa menyelamatkan ratusan nyawa. Tiga puluh menit berselang antara gempa bumi dan gelombang tsunami yang merendam kota-kota pesisir.

Ombak raksasa menggulung kota-kota dan desa-desa di pesisir, menenggelamkan warga, dan menyapu seluruh bangunan yang dilewatinya. Para korban selamat hanya bisa memandang tak percaya.

”Gelombang datang dan menutupi semuanya. Tingginya seperti sampai 6 meter,” kata Carlos Palma yang mencoba menyelamatkan harta bendanya di kota tepi laut, Penco.

Data resmi dari para pakar di Pusat Peringatan Tsunami Pasifik merekam gelombang tsunami tertinggi hingga 2,6 meter.

Tayangan di stasiun televisi milik pemerintah memperlihatkan sisa-sisa rumah yang tersapu gelombang, mobil-mobil yang ringsek menghantam dinding, dan perahu yang teronggok di jalan-jalan di kota pesisir, seperti Pelluhue dan Constitucion.

”Saya tidak memiliki apa-apa kecuali pakaian yang saya kenakan. Kami berlari dengan putus asa ke bukit dan melihat bagaimana laut menyapu semuanya,” tutur seorang perempuan warga Desa Duao.

Mobil-mobil yang hancur, kabel listrik yang putus, dan reruntuhan bangunan berserakan di jalan-jalan di kota Conception, 115 kilometer barat daya pusat gempa. Serangkaian gempa susulan telah menyebabkan ribuan warga kota tidur di tenda-tenda.

Hal serupa juga terjadi di Talca, di mana bangunan-bangunan tua rata dengan tanah. Warga kota menghabiskan malam di luar rumah, meringkuk di bawah selimut di kursi taman, atau tidur di atas kasur di luar rumah mereka yang rusak.

Tim penyelamat berpacu dengan waktu untuk mencari korban selamat. Di Concepcion, yang terparah dilanda gempa, upaya penyelamatan difokuskan pada korban yang terperangkap reruntuhan apartemen 15 lantai. Diperkirakan ada 60 orang yang masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Wali Kota Concepcion Jacqueline van Rysselberghe menyayangkan tim penyelamat yang terlambat tiba di kotanya. ”Waktu sangat penting untuk menyelamatkan orang-orang di dalam bangunan ini. Sayang sekali tim penyelamat tidak datang ke Concepcion kemarin,” katanya.

Terima bantuan

Dengan berlipat gandanya jumlah korban, Presiden Bachelet akhirnya menyatakan akan menerima beberapa tawaran bantuan dari berbagai negara di dunia. Bachelet menyatakan, Cile memerlukan rumah sakit lapangan, jembatan sementara, dan tablet pemurni air.

Semula Cile menolak pemberian bantuan. Cile merupakan salah satu negara Amerika Latin paling kaya dan telah mengadaptasi pertahanannya sejak gempa bumi terdahsyat yang mengguncang negara itu tahun 1960.

China telah menjanjikan bantuan sebesar 1 juta dollar AS. Begitu juga AS telah menjanjikan bantuan jika Cile meminta. Uni Eropa menyediakan 4 juta dollar AS untuk bantuan darurat bagi Cile. Adapun Jepang menjanjikan bantuan 3 juta dollar AS.

Para ahli tengah mengkaji jumlah kerugian akibat bencana. Diperkirakan, kerugian mencapai 30 miliar dollar AS atau setara dengan 15 persen produk domestik bruto Cile.

Sejumlah ekonom memperkirakan dampak mendalam setelah gempa menyebabkan sektor industri dan agrikultur Cile hancur di daerah-daerah bencana. Perusahaan pertambangan tembaga, ekspor utama Cile, mulai beroperasi, Senin. Akan tetapi, gangguan suplai listrik yang luas mengancam pemulihan industri tersebut.

Bandar Udara Santiago juga mulai menerima penerbangan internasional pertama sejak gempa. Otoritas bandara mengatakan, landasan pacu tidak mengalami kerusakan, tetapi gedung terminal hancur.