PADANGSIDIMPUAN(SI) – Tingkat kematian ibu hamil dan melahirkan di Sumatera Utara (Sumut) hingga kini masih tinggi. Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mencatat, jumlah kematian ibu di daerah ini setiap hari mencapai 44 orang atau 1.300 kasus per pekan. “Saat ini kami sedang berusaha untuk menekan jumlah kematian ibu,” kata Kepala Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut Gustina kepada harian Seputar Indonesia dalam acara Orientasi District Team Problem Solving di Padangsidimpuan kemarin. Menurut dia, penyebab kematian ibu itu umumnya akibat pendarahan.
Selain itu, eklampsia yang terjadi saat usia kehamilan menjelang triwulan ketiga. Eklampsia ditandai dengan dengan gangguan pada saraf pusat yang mengakibatkan kejang hingga koma. Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu, di antaranya akibat rendahnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan ibu.Selain itu, belum memadai pendistribusian bidan dan tenaga kesehatan lainnya.
Sementara itu,Kepala Dinkes Pemko Padangsidimpuan Doria Hafni mengatakan, pihaknya sudah membentuk tim untuk pencegahan kematian ibu, anak, bayi lahir dan balita.Tim ini nantinya bertugas mengawasi dan mengontrol perkembangan kesehatan ibu.
Untuk merealisasikan program ini, mereka sudah mengajukan usulan kepada DPRD setempat untuk membuat membuat peraturan daerah (perda) tentang kematian ibu. Ketua Komisi III DPRD Padangsidimpuan Hamdani Nasution mendukung rencana tersebut. Menurut dia,pemerintah memang harus melakukan berbagai langkah untuk pencegahan kematian ibu hamil dan melahirkan. (zia ul haq nasution/SI)
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Minggu, 06 Juni 2010
Angka Kematian Ibu Hamil dan Melahirkan di Sumut Capai 1.300 per Pekan
Label:
Info Kesehatan