Selasa, 22 Juni 2010

ARTIKEL: KETIKA TANGAN DAN KAKI SERING TERASA KEBAS


Oleh : Arihta Pandia, S.Si, Apt.

Dalam terminologi kedokteran kebas atau kesemutan disebut dengan istilah parestesia yakni sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari dunia luar.

KEBAS-kebas atau kesemutan pada tubuh umumnya sering terjadi pada tangan, kaki, dan jari. Hampir semua orang pernah merasakan kebas atau kesemutan ini. Jika syaraf dan pembuluh darah mengalami tekanan misalnya saat duduk bersimpuh atau menekuk kaki terlalu lama maka syaraf dan aliran darah akan terganggu sehingga terjadi kesemutan. Umumnya kesemutan akan mereda jika bagian tubuh yang mengalaminya digerakkan.

Dalam terminologi kedokteran kebas atau kesemutan disebut dengan istilah parestesia yakni sensasi pada permukaan tubuh tertentu yang tidak dipicu rangsangan dari dunia luar. Sebenarnya parestesia adalah sensasi rasa dingin atau panas di suatu bagian tubuh tertentu, atau sensasi rasa dirambati sesuatu. Parestesia ini timbul bila terjadi iritasi pada serabut saraf yang membawa sensasi kesemutan.

Jika kesemutan terjadi pada orang muda biasanya karena kurang lancarnya pasokan oksigen ke jaringan perifer (tangan dan kaki). Bisa diakibatkan karena kurangnya istirahat, makan tidak teratur, minum kopi berlebihan, dan kurang berolah raga.

Gangguan Syaraf Tepi

Tubuh manusia terdiri dari jaringan saraf yang rumit. Masing-masing saraf mempunyai fungsi berbeda-beda. Saraf pengatur indera perasa adalah salah satunya. Saraf ini perlu dijaga sedemikian rupa, agar tetap menjalankan fungsinya. Sedikit gangguan saja, akan memunculkan masalah kesehatan seperti sering merasa kebas atau kesemutan. Gangguan saraf ini dapat diderita oleh orang-orang yang berusia 35 tahun ke atas pada umumnya, namun tidak dipungkiri bahwa orang-orang yang berusia 35 ke bawah dapat mengalami penyakit ini.

Penyebab gangguan itu adalah terganggunya bagian saraf tepi. Misalnya, gangguan pada fungsi pengatur indera perasa, akibat saraf mengalami tekanan seperti duduk terlalu lama dan lain sebagainya. Bisa juga karena saraf terjepit (karena pengapuran pada tulang belakang). Bisa juga karena saraf robek atau putus akibat kecelakaan.

Sering pula terjadi rusaknya saraf tersebut karena gangguan pada pembuluh darah, misalnya pada penderita diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, asam urat, konsumsi minuman beralkohol/obat-obatan terlarang, dan perokok berat. Selain itu, kekurangan nutrisi, khususnya vitamin dan gizi juga mengambil peran cukup penting. Pengaruh makanan juga berperan tinggi dalam gangguan ini, seperti terlalu banyak mengkonsumsi makanan berlemak, terlalu banyak kacang-kacangan. Kadang-kadang pula penyakit ini tidak diketahui penyebabnya.

Gangguan saraf ini dapat sembuh dengan sendirinya dan ada juga yang bertambah lebih parah. Jika tidak diobati maka gangguan kebas ini dapat menyebabkan perasaan yang tidak nyaman, tangan dan kaki menjadi lemas bahkan dapat menyebabkan nyeri yang sangat hebat.

Gejala Penyakit Serius

Bila kesemutan tak hilang setelah bagian tubuh digerakkan, atau semula hanya dialami sebagian kecil organ tubuh namun kemudian merambat ke bagian yang lebih luas atau bila semula hanya terjadi sekali-sekali dan menjadi kian sering atau bila kesemutan menjadi rasa kebal, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.

Kesemutan jenis ini merupakan gejala penyakit serius. Dokter akan menyelidiki bagian tubuh yang mengalami kesemutan, luasnya, tempat awal kesemutan, dan perkembangan kesemutan itu sejak awal. Semua informasi ini akan menunjukkan penyebab masalah. Bisa jadi pada saraf tepi, pada otot, sumsum tulang belakang, atau bahkan pada otak.

Beberapa gangguan kesehatan serius yang ditandai gejala kesemutan, antara lain:

• Radang sumsum tulang belakang (myelitis)

Menjadi pada orang dewasa, kadang-kadang gejala kesemutan didahului oleh flu berat. Kesemutan yang dirasakan akan menghebat, naik dari ujung jari kaki sampai ke pusar (perut tengah).

Gejalanya berkembang menjadi rasa tebal di permukaan kulit. Setelah fase ini, penderita akan mengalami kesulitan berjalan. Ini adalah gejala radang sumsum tulang belakang, yang terjadi karena serangan virus bernama cytomegalovirus (CMV). Penderita menjadi tidak bisa mengontrol buang air kecil. Buang air besar pun sulit. Penyakit ini dapat disembuhkan total, dapat pula cuma sembuh sebagian, tetapi ada juga yang sampai lumpuh.

• Diabetes mellitus atau kencing manis

Pada penderita diabetes, kesemutan adalah gejala kerusakan pembuluh-pembuluh darah. Akibatnya, darah yang mengalir di ujung-ujung syaraf berkurang.

Gejala yang dirasakan biasanya telapak kaki terasa tebal, kadang-kadang panas, dan kesemutan di ujung jari terus-menerus. Kemudian disertai rasa nyeri yang menikam, seperti ditusuk-tusuk di ujung telapak kaki, terutama pada malam hari.

• Carpal Tunnel Syndrome (CIS)

Kesemutan yang menyerang ujung jari, biasanya tangan kanan, dan kemudian berkembang menjadi rasa tebal, saat digunakan beraktivitas, adalah gejala CIS.

Gejala kesemutan ini berkaitan dengan rongga di pergelangan tangan (karpal) yang mengalami pembesaran otot-otot sehingga menekan saraf yang melewati terowongan tersebut. CTS bisa menjadi gangguan lebih serius bila didiamkan cukup lama, misalnya 1 - 2 tahun. Pada tahap ini tekanan otot sudah mengganggu aliran darah ke tangan, dengan akibat otot-otot yang mengalami kekurangan nutrisi akan mengecil, dan melemahkan otot.

• Jantung

Pada penderita sakit jantung, kesemutan dapat juga timbul karena komplikasi jantung dan sarafnya. Yang terjadi misalnya, si penderita menjalani operasi pemasangan klep jantung. Saat pemasangan, ada bekuan darah menempel, yang kemudian terbawa aliran darah ke atas, dan menyumbat salah satu pembuluh darah di otak. Bila sumbatan di otak itu kebetulan mengenai daerah yang mengatur sistem sensorik, si penderita akan merasakan kesemutan sebelah. Bila daerah yang mengatur sistem motorik juga terkena, kesemutan akan menjadi kelumpuhan.

• Rematik

Rematik juga menimbulkan kesemutan atau rasa tebal. Gejala kesemutan karena rematik akan hilang bila rematik sembuh.

Solusi Mengatasi Gangguan Kesemutan

Jika kesemutan yang dialami masih dalam taraf yang wajar dan belum serius dapat diatasi dengan mencukupi kebutuhan vitamin-vitamin neurotropik, konsumsilah vitamin Bl, B6 dan B12. Vitamin ini penting untuk menjaga kesehatan jaringan saraf.

Vitamin Bl misalnya, penting untuk metabolisme karbohidrat, serta penyediaan energi untuk saraf. Sedangkan vitamin B6 untuk metabolisme protein dan memelihara fungsi normal saraf. Sementara vitamin B12 penting untuk sintesa asam nukleat dan menjaga integritas jaringan saraf. Untuk mengatasi nyeri, kombinasikan dengan analgesik yang berfungsi sebagai anti radang.

Solusi lain untuk mengatasi kesemutan adalah dengan menggunakan terapi akupunktur dan pijat pengobatan yang berfungsi melancarkan aliran darah pada syaraf atau urat yang nyeri dan kebas, sehingga nyeri kebas pada tangan, kaki atau jari akan hilang dan berfungsi normal kembali.

Lama pengobatan dengan menggunakan akupunktur untuk mengobati kebas tergantung oleh seberapa lama penyakit tersebut diderita atau dirasakan. Jika gangguan tersebut baru terjadi maka dengan hanya satu atau dua kali terapi, gangguan kesemutan tersebut akan segera hilang dalam waktu yang relatif cepat.

Apabila keluhan tidak berkurang maka disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter spesialis saraf untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.***