Selasa, 22 Juni 2010

Perubahan Iklim Akibatkan 891 Hektar Hutan Sumut Terbakar


Medan, Salah satu penyebab perubahan iklim di Sumatera Utara (Sumut) dikarenakan sekitar 891 hektar hutan di Sumut terbakar.

Dari 891 Ha itu 123 hektar merupakan kawasan hutan lindung dan 764 hektar kawasan ladang dan kebun masyarakat.

Hal ini diungkapkan Kepala Badan Lingkungan Hidup Sumatera Utara ( BLH Sumut), Dr Ir Hj Wan Hidayati MSi diwakili Siti Bayu Nasution pada seminar lingkungan, Senin (21/6) di Convention Hall Universitas Medan Area (UMA) Jalan Kolam Medan Estate.

Kegiatan seminar itu merupakan rangkaian dari pelantikan pengurus Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UMA periode 2010-2011, dengan ketua Tommy Situmorang. Pengurus baru Mapala UMA itu dilantik Wakil Rektor III bidang Kemahasiswa UMA, Ir Zulhery Noer MP.

Dijelaskannya, selain kebakaran hutan penyebab perubahan iklam itu diakibatkan perambahan hutan yang mencapai 694.295 Ha pada tahun 2007. Perambahan hutan itu terdiri atas hutan lindung, seluas 207.575 Ha, kawasan konservasi sekitar 32.500 Ha, hutan bakau 54.220 Ha dan hutan produksi 400.000 Ha.

Perambahan hutan itu pada akhirnya menyebabkan bencana banjir bandang yang terjadi di Madina, Tapsel dan Bahorok serta tanah longsor pada musim hujan dan musim kemarau dan kekeringan berkepanjangan.

Pemprovsu

Dia juga menjelaskan Pemprovsu dalam Rancangan Pembangun Jangka Menengah (RPJM) tahun 2006 - 2010 tentang arah Kebijakan Pembangunan Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan Hidup (LH), mengambil beberapa kebijakan yakni peningkatan pengawasan yang ketat terhadap pemanfaatan sumber daya alam serta pengelolaan lingkungan hidup, pengembangan program kali bersih (surat pernyataan kali bersih/superkasih) dan sungai sehat, langit biru, kota hijau (adipura) dan sebagainya.

Pembicara lainnya, staf Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara, Ida Marni Ginting mengatakan, kebakaran hutan pada umumnya disebabkan faktor manusia sebanyak 99 persen, baik di sengaja ataupun karena kelalaian.

Sementara itu, Wakil Rektor III UMA, Zulheri Noer mengharapkan Mapala UMA aktif dalam menyuarakan urusan lingkungan hidup. "Urusan lingkungan hidup bukan hanya tugas pemerintah tapi kewajiban bagi semua manusia yang membutuhkan oksigen," katanya.

UMA sendiri, katanya, sudah lama mengkampanyekan dan melakukan aksi terhadap kelestarian lingkungan diantaranya UMA bekerjasama dengan dinas kehutanan Sumut membagi 65.000 bibit pohon ke masyarakat untuk di tanam. (twh/ans)