Senin, 21 Juni 2010

PWPM DIY : Demi Kekhusyukan Umroh Presiden, Teleconference Perlu Dipertimbangkan Lagi


Yogyakarta – Agenda ibadah umroh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sehingga berencana membuka Muktamar Muhammadiyah melalui teleconference pada tanggal 3 Juli 2010 menurut Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah DI Yogyakarta (PWPM DIY) perlu dipertimbangkan lagi.

Karena menurut PWPM DIY melalui siaran pressnya tertanggal Sabtu (19/06/2010) Presiden perlu untuk lebih berkonsentrasi dan fokus pada pelaksanaan ibadah Umroh dengan tidak lagi memikirkan sementara tugas-tugas kenegaraan termasuk dalam hal membuka Pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-46 via teleconference dari Madinah.

Lebih lanjut PWPM DIY menyatakan puji syukur serta memberikan dorongan dan do’a atas pelaksanaan ibadah Umroh yang dilakukan oleh Bapak SBY dengan harapan semoga ibadah Umroh yang dilaksanakannya memperoleh pahala dan ridla dari Allah SWT. Menurutnya sebagai Presiden di Negara dengan mayoritas Muslim, kelancaran dan kesuksesan ibadah Umroh SBY merupakan kebanggan tersendiri bagi bangsa Indonesia khususnya Umat Islam.

Bisa Hadir di Lain Kesempatan

Di akhir siaran press yang ditandatangani Ketua Arif Mahfud dan Sekretaris Cahyono ini, PWPM DIY menghimbau kepada warga Muhammadiyah, khususnya yang akan datang pada pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-46 untuk tidak perlu kecewa apabila Presiden SBY berhalangan hadir di tengah acara pembukaan Muktamar. PWPM DIY mengajak warga Muhammadiyah berdoa semoga pada acara dan kesempatan lain, SBY dapat hadir dalam kegiatan Muhammadiyah karena walau bagaimanapun Muhammadiyah adalah mitra yang baik untuk Pemerintah.

Sementara itu Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Agung Danarto Ahad (20/06/2010) di Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta menyatakan bahwa niat Presiden membuka Muktamar dari Madinah bukan sekedar karena agenda Umroh, namun karena Preside nada agenda mengikuti pertemuan G20 dan juga pertemuan dengan Raja Fahd di Arab Saudi, sehingga tanggal 3 Juli 2010 tidak memungkinkan berada di Yogyakarta.

Pada tanggal 30 April 2010, Website Harian Republika memberitakan bahwa selain beribadah Umroh, agenda Presiden SBY juga untuk meminta tambahan quota haji untuk Jama'ah Haji Indonesia tahun 2010 ini. Bila permintaan tambahan kuota itu disetujui Raja Arab Saudi, maka Indonesia bisa mengirimkan lebih banyak jamaah haji tahun ini. Hal itu juga berarti peningkatan 11 persen dibandingkan kuota haji tahun lalu sebanyak 207 ribu jamaah. (arif)