Jakarta – Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menyiapkan 100 orang relawan penanggulangan bencana Muhammadiyah yang disebut PENOLONG. Menurut Manajer Rooster Volunteer MDMC, Dwi Boy Martriosya di Jakarta, Senin (15/06/20010), anggota Penolong adalah aktifis Muhammadiyah yang pernah aktif dalam penanggulangan bencana dibawah koordinasi Muhammadiyah.
Boy menambahkan penolong ini akan bersiaga di arena Muktamar baik Muhammadiyah, ‘Aisyiyah maupun IPM mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana di arena itu. “Bencana ini tidak harus besar seperti gempa bumi atau tsunami, tetapi juga kebakaran”. Selain itu mereka akan menjadi relawan para medis yang akan membantu tim medis dari Rumah Sakit Muhammadiyah Se- Indonesia yang akan bertugas di arena Muktamar.
Keberadaan Penolong ini juga merupakan upaya kampanye MDMC tentang kesiapsiagaan bencana di kalangan Muhammadiyah. “Kalau Muktamirin atau penggembira bertemu anggota Tim Penolong, mereka bisa bertanya tentang bagaimana aktifitas Muhammadiyah dalam upaya penanggulangan bencana selama ini” terang Boy.
Pemilihan penyebutan Penolong bagi relawan Muhammadiyah ini berasal dari spirit istilah Penolong Kesengsaraan Umat (PKU) yang menjadi istilah khas Muhammadiyah dalam upaya pertolongan bagi khalayak yang membutuhkan. Nama Penolong sudah terdaftar di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai relawan resmi dari Muhammadiyah.
Pasca Muktamar Muhammadiyah akan dibuka pendaftaran untuk menjadi anggota Penolong, yang kemudian akan dilatih serta mendapat disertifikasi dan terdaftar di BNPB. Rencana ke depan Penolong terdiri dari empat gugus tugas, yaitu Search And Rescue (SAR), Psikososial, Medis, Asesment, Manajemen Posko dan Logistik. (arif)
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi