Jakarta, Bayi kembar siam Nabila dan Nayla, yang berdempet di bagian dada dengan selaput jantung menyatu dan bagian perut dengan hati saling menempel, telah berhasil dipisahkan tim dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Saat ini pasien dirawat di ICU anak dan sedang dalam fase stabilisasi dan masih menggunakan alat bantu," kata Ketua Tim Dokter Anak RSCM yang juga Ketua Departemen Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) Dr Bambang Supriyanto Dr SpA (K) di Jakarta, Rabu.
Operasi pemisahan yang dilakukan Selasa memerlukan waktu lebih lama untuk bayi Nayla yang memerlukan waktu hingga sembilan jam 15 menit dibanding bayi Nabila yang memerlukan tujuh jam, berhubung pada jantung Nayla terdapat kebocoran antara kedua bilik jantung sebesar 2 mm.
Sedangkan di bagian perut kedua bayi kembar pasangan Imam Khudori dan Ratih itu terdapat penempelan dinding perut di mana sebagian kecil usus dan pembuluh darah usus Nabila menyeberang ke rongga perut Nayla. Proses pemisahan dimulai dengan memisahkan dinding dada dan dinding perut, kemudian memisahkan selaput jantungnya dan kemudian memisahkan hatinya yang juga saling menempel, ujarnya.
Usai operasi pemisahan, luka keduanya ditutup dengan selaput sintetik dan kulit dari bagian paha pasien, namun untuk jantung Nayla yang bocor belum bisa ditutup saat ini dan harus menunggu berat Nayla minimal 10 kg (usia 2 tahun). "Selama operasi tidak terdapat komplikasi yang berat. Alhamdulillah," katanya yang juga didampingi anggota tim lainnya dokter bedah plastik Krista Bangun dan dokter jantung Mulyadi.
Sementara itu dokter spesialis jantung Mulyadi M Djer MD PhD mengatakan, kelainan jantung pada anak-anak bisa diobati dan bisa menjadi normal seperti anak lainnya, bahkan kebocoran jantung yang dialami Nayla juga tak membuat jantungnya akan terganggu kelak.
"Kelainan jantung keduanya nonkompleks, bahkan jantung Nabila normal, hanya ada kelainan struktur yang menonjol," katanya. Nabila dan Nayla yang lahir pada 3 Juli 2009 di RSCM melalui bedah kaisar, menurutnya, mulai masuk kembali ke RSCM untuk operasi pemisahan sejak 27 Januari 2010, namun belum bisa dioperasi karena usianya baru enam bulan.
Biaya pemisahan bayi kembar siam, lanjut dia, sangat mahal, mencapai sekitar Rp400 juta, namun biaya tersebut ditanggung Jamkesmas dan Jamkesda, sedangkan kekurangannya ditanggung RSCM, kata Bambang. (Ant)
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Kamis, 10 Juni 2010
Kembar Siam Nabila-Nayla Berhasil Dipisahkan di RSCM
Label:
Info Berita