Rabu, 09 Juni 2010

Presiden: Indonesia Lebih Serius Jaga Lingkungan


Jakarta, Lima penerima Penghargaan Kalpataru kategori Perintis Lingkungan serta dua penerima Kalpataru kategori Pengabdi Lingkunganseusai menerima penghargaan Kalpataru dari Presiden SBY.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, sekarang dan di masa mendatang Indonesia akan lebih serius menjaga lingkungan. Hal itu disampaikan Presiden dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2010 di Istana Negara, Jakarta, Selasa. "Mari sekarang dan ke depan kita lebih serius menjaga lingkungan," kata Presiden mengimbau para pemimpin dan publik luas.

Untuk menyukseskan upaya pelestarian lingkungan, Kepala Negara meminta para pemimpin daerah untuk melibatkan perguruan tinggi dan lembaga swadaya masyarakat.
Ia juga mengimbau pemerintah daerah agar berhati-hati dalam memberikan izin pemanfaatan hutan atau lahan. "Pemerintah daerah hati-hati dalam memberikan izin, kalau memberikan izin sesuai peruntukannya," kata Presiden seusai menyerahkan penghargaan Kalpataru dan Adipura.

Berdasarkan suatu kerja sama REDD+ antara RI-Norwegia maka pemerintah salah satunya diwajibkan melakukan jeda atau moratorium pemberian izin untuk lahan gambut selama dua tahun.

Kepala Negara menganjurkan agar diperbanyak upaya pemanfaatan lahan rusak untuk usaha pertanian atau perkebunan dan bukannya membuka hutan baru. Ia mengatakan kawasan hutan harus dilindungi dengan menjaga hutan dan merehabilitasi hutan gundul.

Kepala Negara juga mengatakan bahwa pemerintah harus tetap memerhatikan kesejahteraan rakyat dalam upayanya melestarikan lingkungan. Presiden menegaskan perlunya memberikan jalan keluar alternatif bagi masyarakat lokal yang sebelumnya bergantung pada alam. "Libatkan masyarakat setempat, harus ada alternatif untuk kehidupan masyarakat lokal yang halal dan tidak merusak lingkungan," katanya. Disebutkan, ada 40 juta hektare hutan gundul yang akan direhabilitasi di Indonesia.

Untuk memeriahkan acara tersebut dinyanyikan lagu ciptaan Presiden SBY yang berjudul "Ke Oslo untuk Bumi Kita". Lagu yang diciptakan Presiden di sela-sela kunjungan kerjanya ke Oslo Mei lalu guna menyepakati kerjasama REDD+ dengan Norwegia itu dibawakan oleh penyanyi muda berbakat Indonesia Sandy Sandoro.

Kalpataru

Sebelumnya Presiden menyerahkan anugerah Kalpataru Kategori Perintis Lingkungan kepada Djohan Riduan Hasan dari Belitung, Mateus Bere Bau dari Nusa Tenggara Timur, Mahyiddin (Sabang), Kholifah (Jawa Timur) dan Ujang Solikhin (Jawa Barat).

Kalpataru Kategori Pengabdi Lingkungan kepada Yohanes Ebo (Nusa Tenggara Timur), Sumadi (Jawa Timur). Kalpataru Kategori Penyelamat Lingkungan kepada LSM PILIHI Dairi pimpinan Hasoloan Manik Kecamatan Sitinjo Sidikalang Kabupaten Dairi-Sumut, KPSA Puspita Hijau didirikan oleh Masdjidin dari Dusun Sulek Timur, Desa Sulek Kabupaten Bondowoso-Jawa Timur dan LSM Rekonvasi Bumi pimpinan Rahadian dari Kelurahan Tembong Kota Serang-Banten.

Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan kepada Endang Sulistyawati, guru Biologi dan pendidikan lingkungan hidup SMAN 2 Probolinggo-Jatim dan Prof H Sudijono Sastroatmodjo dari Kelurahan Sampangan Kota Semarang-Jateng.

Hari Lingkungan Hidup Sedunia diperingati pada 5 Juni setiap tahunnya sejak PBB mengadakan Konferensi Lingkungan Hidup di Stockholm pada tahun 1977. Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun 2010 ini mengangkat tema "Many Species. One Planet. One Future" (Banyak Species. Satu Planet. Satu Masa Depan), sedangkan tema nasional adalah "Keanekaragaman Hayati Masa Depan Bangsa". (Ant)