Senin, 14 Juni 2010

Dirut PLN Tantang DPR, Gratiskan Listrik bagi Masyarakat Miskin


BANTEN – Direktur Utama PT PLN (Persero) menantang anggota dewan untuk menggratiskan listrik bagi masyarakat kelas bawah.

“Saya challenge (tantang) ke DPR, kenapa yang miskin tidak dikasih listrik gratis. Biarin saya dibilang gila, tapi kalau mau mementingkan yang miskin, ya dikasih gratis saja,” kata Dirut PLN Dahlan Iskan, kemarin di Pulau Bidadari Banten.

Dahlan mengasumsikan, melalui pemberian 100% subsidi kepada golongan masyarakat miskin yang dalam hal ini pelanggan listrik 450 MW, maka potensi PLN untuk kehilangan pemasukan adalah sebesar Rp1,5 triliun.

Menurutnya, pengguna listrik 450 megawatt, jumlahnya sekitar 20 juta orang. Pelanggan kategori ini memiliki 5 bola lampu, tv, radio atau VCD, rice cooker yang digunakan bergantian dengan setrika, kipas angin.

“Kalau mereka ini dianggap miskin, gratiskan saja,” katanya.

Namun, di saat bersamaan, PLN akan menerapkan tarif normal atau setara biaya produksi listrik (Rp1.000 per kWH) untuk golongan lain.

Dengan total pelanggan PLN sejumlah 40 juta orang, kenaikan tagihan oleh pelanggan lain sekitar 30-50% akan membuat PLN mendapat pemasukan sebesar Rp 15 triliun.

Dahlan menambahkan, bila dewan dan pemerintah memutuskan untuk menerapkan kebijakan listrik gratis bagi masyarakat miskin, maka pihaknya siap untuk melaksanakannya.

Menurutnya, PLN sama sekali tidak memiliki haknya untuk menaikkan TDL. “Bagi PLN, TDL naik atau tidak naik gak ada masalah yang penting listrik hidup. Malah, kalau gratis untuk orang miskin, ya bagus. Saya kalau untuk subsidi ingin jangan berikan pada PLN, tapi pada masyarakat, subsidi berikan pada orang dong, jangan perusahaan,” jelasnya.

Di sisi lain, Dahlan mengakui usulan tersebut memang sulit untuk diterima. Namun, hal ini akan ‘menampar’ orang-orang anti kenaikan TDL yang menggunakan tameng orang miskin.

“Jangan eksploitasi orang miskin. Saya lebih bisa terima, kalau kenaikan listrik untuk pertumbuhan ekonomi dan jangan atas namakan masyarakat miskin. Kalau mau membela yang miskin, lebih baik kita gratiskan saja langsung,” katanya.

Rencana kenaikan tarif dasar liistrik (TDL) sebesar 10% pada Juli 2010 mendatang memang mendapat banyak pro kontra.

Sebagian pihak menilai, hal ini akan memberatkan masyarakat pada umumnya dan juga sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Bahkan, ada beberapa skenario yang dibahas PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang tarif energi ini.