Selasa, 29 Juni 2010

Video Mirip Ariel Juga Dibahas di Aisyiyah Muhammadiyah

YOGYAKARTA - Dampak video mirip artis Nazriel Irham alias Ariel Peterpan, Luna Maya dan Cut Tari pada anak-anak akan jadi bahasan utama Pengurus Pusat Aisyiyah dalam pertemuan mereka di Muktamar Muhammadiyah. Selain itu, Organisasi perempuan di bawah Persyarikatan Muhammadiyah itu juga membahas dampak perdagangan perempuan.

“Video porno itu akibat dari kurangnya perhatian terhadap norma agama dan tata masyarakat dan bangsa,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Chamamah Soeratno di Yogyakarta, Senin (28/6).


Menurut Chamamah, adanya penyebaran video mesum secara umum telah memberi pelajaran negatif terhadap generasi bangsa. Bahkan sampai siswa sekolah dasar juga berburu video haram itu. Mereka juga diminta memperketat pendidikan terhadap anak-anak mereka.“Ayo kembali ke tatanan budaya Timur dan agama untuk menangkis perbuatan yang melanggar norma,” kata Siti Chamamah.

Menjelang Muktamar ‘Aisyiyah ke 46 yang digelar berbarengan dengan peringatan satu abad Muhammadiyah di Yogyakarta 3-8 Juli mendatang, juga disoroti soal perdagangan perempuan dan buruh migran. “Persoalan perbudakan saat ini lebih dahsyat dibandingkan dengan keadaan pada awal berdirinya ‘Aisyiah 93 tahun yang lalu,” kata dia.

Perbudakan saat ini berbentuk trafficking, buruh migran dan lokal tidak terlindungi. Kekerasan dalam rumah tangga juga masih sering terjadi. Mayoritas munculnya masalh tersebut akibat dari kemiskinan karakter, kemiskinan moral dan material.

Menurut Sekretaris Umum PP ‘Aisyiyah Shoimah Kastolani, Muktamar ‘Aisyiah ke 46 bertajuk Dinamika Gerakan Permpuan Indonesia untuk Pencerahan Bangsa. Akan diikuti oleh pengurus dari 33 wilyah di indonesia. Program ‘Aisyiyah dalam isu lingkungan berupa penggalakan penanaman 1 miliar pohon.

“Semua anggota ‘Aisyiyah diharapkan menjadi orang tua asuh pohon, yaitu anak-anak sekolah diminta untuk menanam pohon di lingkungan masing-masing, guru dan orang tua menjadi pembimbing mereka,” kata Shoimah.{TMP}