Rabu, 09 Juni 2010

Cakupan Imunisasi Balita Masih Rendah


Bandung, Pencapaian target cakupan imunisasi universal pada anak usia balita atau Universal Child Immunization/ UCI pada tingkat desa/kelurahan masih rendah.

Saat membuka rapat koordinasi nasional imunisasi di Bandung, Selasa, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengatakan pada 2008, UCI desa/kelurahan baru 68,2 persen dan meningkat sedikit menjadi 69,2 persen pada 2009.

"Beda cakupan imunisasi antar wilayah juga masih besar. Meski rata-rata UCI desa/kelurahan tingkat provinsi sudah tinggi, masih ada kabupaten-kabupaten yang cakupannya rendah," katanya. Kondisi yang demikian, Endang Rahayu menjelaskan, membuat kejadian luar biasa penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi seperti campak dan polio masih terjadi di sejumlah daerah.

Selain itu, lanjut dia, kematian, kesakitan dan kecacatan anak akibat penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi menjadi sulit diturunkan. Menteri Kesehatan menjelaskan masih rendah dan belum meratanya cakupan imunisasi dasar lengkap bagi anak usia di bawah lima tahun antara lain disebabkan oleh perbedaan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung pelaksanaan program imunisasi.

Sebagian pemerintah daerah, kata dia, kurang memberikan perhatian dan dukungan pada pelaksanaan program imunisasi. "Ketersediaan dan kemampuan sumber daya menyukseskan program juga berbeda antar daerah. Demikian juga dengan ketersediaan dana operasional, serta fasilitas dan infrastruktur pelayanan kesehatan yang memadai," jelasnya.

Ia menambahkan, pengetahuan masyarakat tentang pentingnya imunisasi untuk anak juga masih rendah di beberapa daerah sehingga masih ada orang tua yang tidak membawa anaknya ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan imunisasi.

Lebih lanjut Menteri Kesehatan mengatakan pemerintah berusaha mengatasi penghambat pelaksanaan imunisasi dan meningkatkan cakupannya untuk mencapai target UCI desa/ kelurahan 100 persen pada 2014.

Upaya percepatan, kata dia, antara lain dilakukan melalui penguatan pemantauan wilayah setempat untuk memetakan cakupan imunisasi pada tiap wilayah, menganalisis masalahnya serta menyusun tindak lanjut untuk mengatasi masalah setempat.

Pemerintah, kata Menkes, juga menyiapkan sumber daya yang dibutuhkan seperti tenaga, logistik, biaya dan sarana pelayanan serta memberdayakan masyarakat melalui kader,tokoh agama dan tokoh masyarakat.(Ant)