Senin, 14 Juni 2010

ARTIKEL: WASPADAI GO DAPAT MENYERANG ANAK-ANAK


Oleh: dr. Noer Aziza

Gonorrhea (GO) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhea yang menyerang pada orang yang suka "jajan" atau berganti pasangan.

GO atau gonorhoe mungkin masih asing di telinga masyarakat kita, tetapi kencing nanah sudah dapat dipastikan sebagian besar masyarakat mengetahuinya. Penyakit ini menular melalui hubungan seksual sehingga merupakan aib untuk pengidapnya oleh karena itu penderita cenderung malu untuk berobat ke dokter.

Membaca judul di atas tentu kita bertanya-tanya, sebagai penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual bagaimanakah anak-anak dapat mengidapnya? Untuk itu mari kita membaca lebih jauh mengapa anak-anak dapat terserang penyakit ini.

Gonorrhea (GO) adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria Gonorrhea yang menyerang pada orang yang suka "jajan" atau berganti pasangan. Karena penularannya yang mudah dan cepat maka seseorang dapat tertular dengan sekali berhubungan seksual.

Neisseria gonorrhea adalah suatu jenis kuman yang dikelompokkan ke dalam diplokokus berbentuk biji kopi yang bersifat gram-negatif, tahan asam, tidak tahan lama di udara bebas, cepat mati dalam keadaan kering, tidak tahan suhu 39°C dan tidak tahan zat desinfektan.

Gonorrhea yang menyerang wanita hampir tanpa gejala sehingga wanita sering tidak menyadari bila sudah terserang penyakit ini. Akibatnya wanita sering kali menjadi penular yang baik tanpa disadarinya. Namun terkadang dapat juga disertai dengan gejala yang ringan, seperti :

Nyeri di daerah perut bagian bawah. Kadang disertai keputihan / Bau yang tidak sedap. Rasa sakit dan gatal di alat kelamin.

Pada laki-laki gejala penyakit ini lebih ekstrim. Adapun gejalanya antara lain :

Rasa terbakar pada saat buang air kecil. Gangguan frekuensi buang air kecil. Keluar nanah dari ujung penis.

GO pada laki-laki timbul sekitar empat sampai dengan delapan hari setelah melakukan kontak seksual dengan penderita gonorrhea walaupun pada beberapa kasus memerlukan waktu yang lebih panjang dari itu.

Pada laki-laki bila tidak diobati dengan baik akan menyebabkan peradangan pabrik sperma (epididymitis dan octitis). Gonorrhea juga sering menimbulkan gejala sistemik (pada organ tubuh lain) seperti rasa nyeri pada persendian, demam, bercak-bercak pada kulit dan lain-lain. Gonorrhea juga dapat menyerang tenggorokan (faringitis) bagi yang melakukan oral seks dan menyerang anus bagi yang melakukan anal seks.

Dalam jangka panjang bila tidak diobati akan mengakibatkan gejala yang lebih serius, yaitu :

Pada laki-laki: Bengkak dan radang pada buah zakar (testicles) yang dapat menyebabkan kemandulan. Sakit sendi tulang. Dan dapat juga menjangkiti organ lainnya.

Pada wanita: Kudis (abses). Menyebabkan kemandulan. Menyerang organ hati (peri hepatitis). Saluran fallopi tersumbat yang menghalangi telur yang subur memasuki rahim dan menyebabkan kemandulan. Bagi yang mengandung dan terjangkit dapat menyebabkan kebutaan pada bayi pada saat proses kelahiran.

Diagnosa

Selain adanya gejala-gejala seperti disebutkan di atas tadi yang dalam istilah kedokteran disebut sebagai gejala klinis maka untuk memastikan bahwa seseorang penderita positif menderita gonorrhea harus melakukan pemeriksaan laboratorium (pemeriksaan mikroskopis pada lendir atau nanah dari penis, saluran kemih, anus, dan tenggorokan). Bila positif menderita penyakit ini maka pada pembiakan cairan tubuh seperti yang disebutkan diatas akan ditemukan bakteri Neisseria Gonorrhea.

Pada yang memiliki gejala sistemik (gejala yang melibatkan seluruh tubuh) dapat dilakukan pemeriksaan pada bahan biakan darah. Saat ini beberapa metode tes diagnostik untuk memastikan seseorang positif menderita penyakit ini telah banyak dikembangkan sehingga waktu untuk mendiagnosapun lebih cepat.

Pengobatan hendaknya dilakukan oleh seorang dokter sehingga pengobatan yang dilakukan nantinya benar-benar efektif dan tuntas. Pengobatan yang tidak efektif atau tidak tuntas dapat menyebabkan kuman menjadi lebih kuat dan kebal terhadap pengobatan antibiotik biasa. Adapun pengobatan penyakit GO ini dapat dilakukan dengan pemberian antibiotic secara oral (diberikan melalui mulut) dan dapat juga melalui suntikan secara intramuscular (pemberian suntikan melalui otot, misalnya pada pantat).

Seperti telah kita ketahui bahwa penularan penyakit Gonorrhea ini sangatlah mudah dan cepat. Ada beberapa cara atau jalan untuk penyakit ini ditularkan, yaitu :

• Melalui hubungan intim/seks, baik kelamin, oral, maupun anal seks.

• Dari ibu ke bayi.

• Melalui sentuhan langsung ke bagian yang sakit.

• Melalui cairan atau pakaian yang dicuci bersama dalam satu keluarga dapat menyebabkan satu keluarga terkena.

Kalau selama ini kita mengenal penyakit gonorrhea sebagai penyakit menular seksual yang ditularkan melalui hubungan intim atau hubungan seksual, saat ini penyakit ini telah berkembang sistem penularannya.

Gonorrhea saat ini dapat ditularkan secara manual melalui alat-alat dan pakaian seperti handuk, termometer dan lain-lain. Karena dapat menular secara manual inilah maka gonorrhea dapat ditularkan pada anak-anak.

Misalkan seorang bapak yang menderita gonorrhea yang baru menyentuh alat kelaminnya kemudian tanpa mencuci tangan pakai sabun langsung mengusap wajah anaknya sehingga mengenai mata anaknya maka sang anak dapat secara langsung tertular gonorrhea dari orang tuanya.

Mata yang terinfeksi oleh kuman gonorrhea ini akan menyebabkan penyakit mata pada anak tersebut berupa konjungtivitis. Adapun gejala dari konjungtivitis ini berupa bola mata menjadi merah dan mengeluarkan nanah. Begitu juga pakaian yang dipakai orangtua yang mengandung cairan, dicuci secara bersama dengan pakaian anak dapat juga menularkan penyakit ini ke anak. Atau bahkan ibu hamil yang mengidap gonorrhea dapat menularkan penyakitnya kepada bayinya pada saat melahirkan sehingga menimbulkan kebutaan pada bayi.

Penyakit gonorrhea adalah penyakit dengan cara penularan yang sangat mudah dan cepat sehingga kita harus mengantisipasi penularan dengan pencegahan yang baik, yaitu:

Jangan gonta ganti pasangan. Bila terpaksa melakukan hubungan dengan bukan pasangan yang sah, lakukanlah dengan menggunakan kantong aman (kondom). Bila memiliki gejala-gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segeralah berobat ke dokter. Jangan sampai menimbulkan komplikasi yang lebih parah dimana pengobatan makin lebih komplek atau lebih luas.

Dan bagi yang telah positif menderita agar menjaga kebersihan dan tidak melakukan hubungan intim selama masih masa pengobatan sehingga tidak menularkan pada orang lain. Bagi penderita yang memiliki pasangan untuk mengobati juga pasangannya (suami atau istri).

Komplikasi

Penyakit ini juga dapat menimbulkan komplikasi diseminata pada pria dan wanita bila tidak diobati atau bila pengobatan yang dilakukan tidak tuntas atau tidak cukup efektif. Adapun komplikasi yang dapat terjadi adalah :

Arthritis (radang sendi). Miokarditis (radang otot jantung). Endokarditis (infeksi katup jantung). Perikarditis (peradangan pada katup jantung). Meningitis (jika mengenai otak). Dermatitis (jika mengenai kulit).

Penyakit GO ini dapat sembuh dengan baik apabila penderita melakukan pengobatan yang efektif dan benar. Pengobatan yang efektif dan benar tersebut adalah pengobatan yang dilakukan secara rutin dan cepat yaitu belum menimbulkan komplikasi yang berat seperti meningitis. Karena apabila telah sampai kepada tahap tersebut maka hampir dapat dipastikan akan menimbulkan kecacatan bagi penderita.