Selasa, 22 Juni 2010

Demam Berdarah Mewabah di Langkat, Tiga Korban Meninggal Dunia


Stabat, Selama sepekan terakhir ini, sedikitnya tiga penderita demam berdarah di Langkat meninggal dunia dan puluhan lainya hingga kini masih mendapat perawatan medis di sejumlah rumah sakit.

Meskipun penyakit itu mewabah ke seluruh pelosok Langkat, namun pemerintah melalui dinas terkait belum melakukan tindakan pencegahan yang berarti, walaupun korban meninggal terus bertambah setiap hari.

"Kita cukup prihatin dengan Dinas Kesehatan Langkat yang kurang serius menangani penyakit demam berdarah, padahal penderita penyakit itu hampir mewabah di seluruh Langkat,"ujar Wakil Ketua PK KNPI Kecamatan Batang Serangan Suyanto Surbakti didampingi Monda Sitepu salah seorang keluarga korban penderita demam berdarah yang meninggal dunia di Dusun Sampan Getek Desa Namosialang Kecamatan Batang Serangan, Senin (21/6) di Stabat.

Kekecawaan warga Kecamatan Batang Serangan dan keluarga korban meninggal bukan tidak beralasan, pasalnya ketika sejumlah warga terserang penyakit demam berdarah di beberapa desa di kecamatan itu, warga telah melaporkan wabah penyakit berbahaya itu dan mengajukan permohonon agar dilakukan pengasapan (fogging) di wilayah yang terserang wabah.

Namun, hingga kini meskipun wabah penyakit mematikan itu telah merenggut nyawa salah seorang korban, Dinas Kesehatan Langkat belum sama sekali melakukan tindakan pencegahan yang cukup berarti.

"Masyarakat telah berulang kali mengajukan permohonan fogging wabah penyakit demam berdarah di desa kami ke Dinas Kesehatan Langkat melalui Kabid Demam Berdarah, namun mereka tidak bercaya,"ujarnya seraya mengatakan, dinas kesehatan tidak mempercayai laporan masyarakat sebelum membawa hasil laboratorium medis rumah sakit salah seorang korban demam berdarah kepada Dinas Kesehatan, imbuhnya.

Meninggal

Saksi Mamana Sembiring (10) dalam sepekan terakhir juga meninggal, dua korban yang diduga terjangkit demam berdarah yakni, Fitri warga Desa Turangi Kecamatan Salapian dan S br Lubis warga Desa Besilam Kecamatan Padang Tualang yang juga diduga mengindap penyakit demam berdarah.

Kepala Pukesmas Salapian dr Uba Naibaho saat dihubungi Sabtu lalu juga belum mengetahui ada warga Salapian yang meninggal dunia akibat terserang demam berdarah "Kami belum mendapatkan hasil laboratorium dari rumah sakit tentang kepastian korban meninggal akibat terserang demam berdarah,"ujar Uba Naibaho.

Meskipun demikian, Uba juga mengakui beberapa desa di Kecamatan Salapian telah terserang wabah demam berdarah dan telah dilakukan pengasapan di kawasan endemik untuk mencegah semakin meluasnya wabah penyakit itu di Kecamatan Salapian.

Terkait semakin mengkuatirkanya penyebaran wabah penyakit demam berdarah di Langkat dan untuk mencegah tidak terjadi korban meninggal akibat penyakit itu, warga Langkat sangat berharapa kepada pemerintah melalui Dinas Kesehatan Langkat secepatnya dapat melakukan tindakan pencegahan yang berarti. (als/ans)