SIBOLGA - Perut keduanya membesar,sedangkan kaki dan tangannya mengurus. Satu di antaranya Yolanda br Siringo- ringo yang masih berusia delapan bulan dan tinggal di Jalan Mawar No 83 A,sedangkan Putri br Sihombing, 12, tinggal di Jalan Ketapang No 13. Yolanda mengidap penyakit aneh tersebut sejak berusia tiga bulan.
Namun, orangtuanya, Nasroni br Simbolon,38,dan Junter Siringoringo, 35,mengaku tanda-tanda keanehan padanya sudah terlihat sejak usianya baru tiga hari.Saat itu, Yolanda tidak dapat mengeluarkan air besar. Sementara itu, penyakit aneh yang diidap Putri br Sihombing terjadi sejak empat tahun silam, saat dia duduk di bangku kelas III SD atau di usianya yang masih 9 tahun.
Perut Putri yang membesar berawal saat dia terjatuh ketika bermain bersama teman-temannya. Selama ini,baik keluarga Yolanda maupun Putri sudah berusaha keras untuk membawa mereka berobat dengan biaya sendiri. Karena ketiadaan biaya, pengobatan medis dihentikan dan dialihkan ke pengobatan alternatif. Hingga kini, keluarga mereka sangat berharap Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan dan dermawan bersedia mengulurkan bantuan untuk pengobatan mereka.
Ibu Yolanda, Nasroni br Simbolon, 38, didampingi suaminya, Junter Siringo-ringo, 35, Selasa (1/6) lalu menyatakan,saat ini mereka tidak bisa berbuat banyak demi kesembuhan Yolanda karena tidak ada biaya.Selama ini,mereka telah berusaha ke dokter spesialis anak, bedah, bahkan pengobatan tradisional melalui orang pintar. Namun, penyakit yang diderita Yolanda tak kunjung sembuh.
“Beberapa waktu lalu, dokter spesialis bedah di kota ini menyarankan agar Yolanda dioperasi karena sesuai pemeriksaan dalam perutnya telah terjadi infeksi usus,” tutur Nasroni yang hanya menjadi ibu rumah tangga, sedangkan suaminya bekerja sebagai nelayan. Keluarga Putri Sihombing, 12, yang menderita penyakit perut membesar juga mengaku sudah berusaha keras agar penyakit Putri sembuh.
Namun, anak dari pasangan Perry Sihombing dan (alm) S br Simatupang ini tak kunjung membaik.Kakak Putri,Natalina br Sihombing, 23, mengungkapkan, karena ketiadaan biaya, mereka terpaksa menghentikan pengobatan Putri dan hanya bisa membawanya ke pengobatan alternatif. “Semuanya telah habis untuk pengobatan Putri.Yang sedihnya, penyakit Putri belum sembuh, tetapi Mamak (ibu) kami telah dipanggil Yang Kuasa pada 2009 lalu,”ungkapnya.
Natalina menambahkan, saat ini, pendidikan Putri yang sekarang sudah duduk di kelas 6 SD masih berjalan normal dan tidak ada hambatan.Namun, karena penyakit Putri sering kambuh sewaktuwaktu bisa mengganggu aktivitas belajarnya. “Kalau sedang kambuh, sakitnya bukan kepalang.Terkadang, dia menjerit histeris dan berguling-guling di tempat tidur,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemko Sibolga M Yusuf Batubara tidak bisa dikonfirmasi mengenai adanya dua orang warga Sibolga yang menderita penyakit aneh karena tidak berada di kantornya. Pejabat lain di kantor itu tidak bersedia memberikan keterangannya. Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsos dan Naker) Pemko Sibolga Sofyan Nasution mengaku prihatin mendengar kabar dua warga Sibolga yang menderita penyakit aneh tersebut.
Dia menyatakan, jika memang keluarga dua penderita berasal dari warga miskin, keduanya diimbau mengurus surat permohonan bantuan pengobatan ke Pemko Sibolga. Bantuannya akan disalurkan lewat bagian kesejahteraan sosial. “Kami sangat menyayangkan kenapa aparat pemerintahan setempat, khususnya kepala lingkungan, yang kurang merespons warganya yang sakit.Mestinya,mereka lebih mengetahui kondisi di wilayahnya,”tandasnya. (jonny simatupang/SI)
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Kamis, 03 Juni 2010
DUA ANAK DI SIBOLGA MENGIDAP PENYAKIT ANEH
Label:
Info Kesehatan