Selasa, 01 Juni 2010

DUNIA KECAM AKSI BRUTAL ISRAEL SERANG KAPAL RELAWAN DI GAZA


Kota Gaza - Sejumlah perempuan dari kelompok pembela Palestina berunjuk rasa di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Senin (31/5). Mereka mengutuk tindakan Israel yang menyerang Kapal Mervi Namara berpenumpang sukarelawan.

Masyarakat dunia mengecam keras Israel yang secara brutal menyerang kapal bantuan kemanusiaan untuk Gaza, Senin (31/5), yang menewaskan setidaknya 19 aktivis. Insiden terjadi ketika militer Israel menghadang iring-iringan kapal misi kemanusiaan "Freedom Flotilla" saat menuju Gaza dan memaksa masuk ke Kapal Mavi Mahmara yang ditumpangi ratusan aktivis.

Menurut sejumlah penumpang, saat memasuki kapal tentara Israel tak cuma melontarkan gas air mata tapi juga melepaskan tembakan dengan peluru tajam hingga menewaskan sejumlah orang. Dilaporkan, helikopter Israel yang terbang mengitari kapal juga melepaskan tembakan. Badan amal Turki yang terlibat dalam armada kecil itu menyatakan 19 orang tewas, sebagian besar mereka warga negara Turki.

Kecaman Internasional

Insiden ini dengan segera mendapat kecaman luas masyarakat dunia. Sekretaris Jenderal Perserikatan PBB Ki-moon mengaku kaget mendengar insiden itu. Ia mendesak dilakukannya investigasi secara menyeluruh atas insiden tersebut.

"Penting sekali melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui bagaimana sebenarnya peristiwa berdarah ini bisa terjadi. Menurut saya, Israel harus segera memberikan penjelasan penuh," ujarnya dalam konferensi pers di Kampala, Uganda. Sekjen Liga Arab Amr Moussa menyebut serangan itu menunjukkan Israel belum siap untuk perdamaian. Israel juga merasa di atas hukum.

"Serangan Israel mengindikasikan Israel belum siap untuk perdamaian. Israel menyerang armada kebebasan karena Israel merasa di atas hukum," kata Amr Moussa. Pemerintah Amerika Serikat (AS) sangat menyesalkan jatuhnya korban "Pemerintah AS sangat menyesalkan hilangnya nyawa dan korban luka yang terjadi, dan saat ini sedang berupaya

untuk memahami situasi terkait tragedi ini," kata Juru Bicara Gedung Putih, William Burton. Insiden ini juga membuat rencana pertemuan Presiden Barack Obama dengan PM Israel Benjamin Nentanyahu dijadwal ulang. Di Teheran Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengutuk serangan dan menyebitnya sebagai "tak berprikemanusiaan".

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menuding serangan Israel itu sebagai "pembantaian". "Kami menganggap ini sebagai pembantaian dan kami mengutuknya," kata seorang pejabat dari kantor Abbas, mengatakan kepada televisi Palestina.

Korban WNI

Di kapal Mavi Marmara ini, juga terdapat 12 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi relawan kemanusiaan. Mereka terdiri dari wakil tiga lembaga swadaya masyarakat KISPA, MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) dan Sahabat Al-Aqsa. Dari 12 orang itu, juga ada lima wartawan, yaitu Aljazeera Indonesia, TV One, Hidayatullah.com, Majalah Alia, dan Sahabat Al Aqsha.

Belum jelas bagaimana kondisi WNI ini apakah mereka termasuk menjad korban. Tapi menurut sejumlah laporan setidaknya satu WNI tewas. Misi utama kapal ini adalah untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza. Kawasan Gaza telah diblokade Israel menyusul kemenangan Hamas dalam Pemilu Palestina. (AFP/Rtr/AP/dtc/hr/tkz)