Rabu, 02 Juni 2010

Massa Hizbut Tahrir Indonesia Kutuk Serangan Biadab Israel ; Gelar Aksi di Kantor Gubsu dan DPRD Sumut


Medan, (Analisa)
Ratusan massa tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia menyerukan kepada pengusaha negeri muslim untuk bersatu mengerahkan persenjataan militernya untuk menghentikan kebiadaban Israel terhadap Palestina. Seruan itu disampaikan massa HTI dalam aksi damai di halaman kantor Gubernur Jalan Diponegoro Medan dan DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan, Selasa (1/6).

Mereka mengutuk keras atas penyerbuan tentara zionis Israel terhadap konvoi kapal Freedom Frotilla yang membawa 10 ribu ton bantuan kemanusian ke Gaza. Mereka menilai serbuan tentara zionis Israel yang telah menewaskan 19 relawan itu, adalah perbuatan sangat biadab.

Humas HTI Sumut, Azwir Muaszis di sela aksi ratusan massa di Kantor Gubernur Sumut, Medan, menegaskan, diamnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terhadap aksi tentara zionis Israel itu, semakin menguatkan dugaan, keberadan badan dunia itu hanya untuk kepentingan Amerika dan kroninya Israel.

"Serbuan tentara zionis Israel yang didiamkan Sekjen PBB itu sudah jelas bukan berjuang untuk masyarakat dunia, kecuali hanya untuk kepentingan Amerika Serikat dan kroninya Israel," ucap Azwir.

Karena itu, Azwir menyerukan kepada seluruh ulama dan masyarakat muslim Indonesia bersatu melawan kebiadaban zionis Israel. "Sadarlah, sebentar lagi bukan hanya Gaza yang ditaklukkan, tetapi simbol-simbol Islam pun ikut dihabisi. Ini peringatan untuk seluruh umat Islam bersatu melawan kemunafikan, dan kebiadaban di atas muka bumi," cecar Azwir lagi.

Aksi massa yang bergerak dengan menggunakan belasan angkutan umum yang disewa, dan puluhan sepeda motor itu mendapat pengawalan ketat ratusan petugas kepolisian dari Poltabes Medan Sekitar.

Dalam pernyataan sikapnya, HTI menegaskan Isreal adalah negara penjajah yang sangat kejam. Terbukti, diamnya negara barat dan PBB terhadap aksi yang sudah dilakukan tentara zionis Israel, menjadi pembenaran bahwa HAM hanyalah slogan kosong.

"Global War on Terrorism atau perang global melawan teroris, hanyalah kedok belaka untuk memerangi Islam. Karena, apa bedanya para teroris dengan pejabat Israel yang seharusnya dapat diminta pertanggung jawaban," ucap Muhammad Ismail Yusanto, juru bicara HTI dalam pernyataan sikapnya.

Orasi massa yang diteriakkan melalui pengeras suara, tak sedikit pun menggugah pejabat di Kantor Gubernur Sumut untuk menanggapi, hingga akhirnya massa membubarkan diri menjelang masuk waktu sholat Zuhur.

Sebelumnya, massa melakukan aksi yang sama di DPRD Sumut. Usai berorasi mereka long march ke Kantor Gubsu. (ir/ans)