Stadion Mandala Krida Yogyakarta, tempat pembukaan Muktamar ke-46 atau Satu Abad Muhammadiyah, tidak mampu menampung peserta maupun penggembira.
Puluhan ribu penggembira tidak bisa masuk stadion karena di dalam sudah penuh. Sementara ribuan penggembira lainnya banyak yang pulang meninggalkan tempat berlangsungnya acara pembukaan muktamar itu.
"Saya tidak boleh masuk stadion oleh petugas keamanan karena memang saya tidak memiliki undangan sbagai peserta, tetapi hanya sebagai penggembira," kata Siti Khadijah dari Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Dia yang datang bersama 22 temannya juga tidak bisa masuk, sehingga memutuskan untuk pulang kembali ke hotel.
Sementara di luar stadion, puluhan ribu penggembira tetap ada yang duduk-duduk sambil menunggu kemungkinan bisa masuk stadion.
Puluhan ribu penggembira tetap berupaya bisa masuk ke dalam stadion, sehingga mereka terkonsentrasi di beberapa pintu masuk.
Khaidir, salah seorang pengurus Muhammadiyah dari Tegal, Jwa Tengah, mengatakan dirinya tetap berupaya agar bisa masuk stadion untuk bisa melihat langsung acara pembukaan muktamar. "Kami bersama rekan-rekan sudah sejak dari tadi berupaya masuk, tetapi dicegah petugas, karena alasan di dalam sudah penuh," katanya.
Acara pembukaan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah diisi pula dengan sejumlah tarian kolosal.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Madinah, Arab Saudi, akan membuka muktamar ini melalui satelit yang juga diikuti pengurus Muhammadiyah dan peserta di Yogyakarta.
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Minggu, 04 Juli 2010
STADION MANDALA KRIDA TAK MAMPU TAMPUNG MUKTAMIRIN
Label:
Info Organisasi