Yogyakarta - Perbedaan waktu Indonesia yang lebih cepat empat jam dari Madinah, tidak menjadi penghalang bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membuka Muktamar Muhammadiyah, ‘Aisyiyah dan IPM, karena pihak panitia muktamar akan melakukan video teleconference yang akan di siarkan langsung dari Madinah. Hal tersebut disampaikan oleh Hariyadi Suyuti selaku Ketua III Panitia Penerima Muktamar Muhammadiyah, di acara konferensi pers di pusat media Center BPPTK (01/07/2010) siang tadi.
Menurut Hariyadi, Video teleconference yang akan dilakukan pada pembukaan muktamar menggunakan sistem relay satelit, via Madinah-Yogyakarta dengan menggunakan dua satelit yaitu milik Indonesia (ASIAS SATS 5 at 100.5 deg east, dengan kualitas C Band) dan satelit milik Dubai (EATEL Sat W2A at 100 deg east, dengan kualitas ku band) agar hasil yang didapat bisa optimal.
Siaran teleconference akan dipancarkan dari Asia satelit, kemudian dari Asia satelit akan dikembalikan ke Dubai, lalu dari Dubai akan dipancarkan lagi ke Yogyakarta melalui EATELSAT W2A kemudian dilanjutkan ke Dubai lagi. Stasiun televisi yang akan menayangkan pembukaan Muktamar secara langsung adalah Saudi TV, TVRI, dan ADTV (Televisi lokal Yogyakarta).
Video teleconference yang diperkirakan akan berdurasi dua jam tersebut sebelumnya telah melalui proses trial test atau ujicoba di Mandala Krida selama 30 menit dan kemudian dilanjutkan dengan prelimenery test selama 1,5 jam. Sebelum digunakan teleconference akan di cek dahulu mengenai visual, audio dan delay nya, agar kualitas teleconference yang ditampilkan sempurna.
Video teleconference yang didasarkan atas inisiatif Presiden SBY tersebut, didukung oleh panitia Muktamar Muhammadiyah, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian BUMN, TVRI dan Telkom Tbk. Telkom Tbk sendiri menyediakan layanan satelit dan TVRI menyediakan layanan gambar, dengan menggunakan layanana komunikasi satelit yang baik.
Hariyadi mengatakan gambar yang akan tersaji akan menjadi lebih baik. Hari juga mengatakan bahwa teknologi yang digunakan oleh PT. Telkom. Tbk tersebut merupakan satelit ASIAS SATS 5 at 100.5 deg east, dengan kualitas C Band, sementara Dubai menggunakan EATEL Sat W2A at 100 deg east, dengan kualitas ku band.
Selain menerangkan tentang mekanisme teleconfrence yang akan dilakukan di muktamar, Hari juga membahas tentang sarana yang digunakan untuk kelengkapan teleconference, seperti TV plasma yang disediakan untuk 13.500 pengunjung, dengan kualitas 16 pixels, untuk mengantisipasi ketajaman gambar pada siang hari.
LED TV yang disediakan sebanyak enam buah, empat didalam ruangan dan dua di luar ruangan dengan ukuran 4x6 M dan 6x8 M. Selain fasilitas, hari menambahkan bahwa acara nonton bareng akan diadakan di 10 titik, yaitu di LED empat didalam stadion dengan ukuran 4x6 led dan dua diluar stadion yang berukuran 6x8 led. (Tya)
Media Komunikasi -- berita dan kebijakan persyarikatan -- Guna Meningkatkan Syiar Organisasi
Jumat, 02 Juli 2010
Varia Muktamar 1 Abad: Satelit Siap, Teleconference Presiden Siap
Label:
Info Organisasi